Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memastikan pasokan listrik dan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Sumatera tetap aman di tengah banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau sejak 24 November.
"Jadi untuk beberapa cadangan itu dipastikan aman, tapi permasalahan cuaca distribusi ini yang menjadi kendala yang ada saat ini. Untuk beberapa daerah yang ada antrean-antrean itu kan juga sudah terselesaikan," ujar Yuliot ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (28/11).
Yuliot menjelaskan, ketahanan energi di daerah terdampak difokuskan pada dua aspek, yakni kelistrikan dan ketersediaan BBM. Untuk sektor listrik, ESDM memastikan sistem tetap aman dan segera dipulihkan apabila ada infrastruktur yang terdampak.
"Kelistrikannya harus dipastikan aman dan juga bagaimana penyaluran kalau ada kondisi yang menyebabkan sebagian infrastrukturnya yang terganggu. Jadi itu harus segera dipulihkan oleh teman-teman PLN," katanya.
Sementara untuk BBM, tantangan terbesar berada pada kondisi jalur distribusi. Banjir dan longsor membuat sejumlah jalan terputus dan jembatan rusak.
"Banyak jalan yang longsor, banyak jembatan yang putus juga. Jadi kita juga memastikan untuk SPBU yang ada ini yang bisa dilayani itu akan tetap didistribusikan oleh teman-teman yang ada di Pertamina Patra Niaga," ujarnya.
Mengantisipasi masa Natal dan Tahun Baru, pemerintah juga menaikkan standar ketahanan stok BBM. Jika biasanya cadangan operasional berada pada kisaran 22 hari, tahun ini akan ditingkatkan menjadi 26 hingga 28 hari.
"Kita pastikan untuk menjalankan Natal dan Tahun Baru dari standar yang ada sekarang sekitar 22 hari, ini akan kita tingkatkan menjadi sekitar 26 sampai 28 hari," tutur Yuliot.