Pemerintah mempercepat respon penanganan bencana yang dipicu Siklon Tropis Senyar di sejumlah wilayah Sumatra. Instruksi langsung datang dari Presiden Prabowo Subianto, diikuti pengiriman bantuan darurat sejak dini hari untuk kelompok rentan seperti ibu, bayi, dan lansia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, mengatakan koordinasi lintas lembaga telah berjalan sejak awal bencana terjadi. Hingga tadi malam, arahan Presiden masih berlanjut untuk memastikan seluruh bantuan yang bersifat mendesak dapat dikirim pagi ini.
"Sejak hari pertama terjadinya bencana, Bapak Presiden sudah perintahkan kepada kami, tim PMK, langsung bergerak dibantu TNI, Polri, Pemda aktif. Dan untuk tanggap darurat itu, tenda-tenda pengungsian, terus makanan dengan segala kebutuhan sehari-hari sudah dikirim. Bapak Presiden tadi malam perintah kami semalaman ini dikoordinasi Pak Seskab, untuk menyiapkan semua ini. Jadi yang dikirim hari ini atas perintah Bapak Presiden adalah kebutuhan yang sangat mendesak," ujar Pratikno dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (28/11).
Ia menambahkan, tim teknis Kementerian Pekerjaan Umum telah mulai membuka jalur akses yang tertutup longsor agar distribusi bantuan tidak terhambat.
"Kita mengerahkan segala upaya atas perintah Bapak Presiden untuk supaya masyarakat yang tertimpa bencana ini segera tertangani," kata dia.
Dari sisi logistik dan transportasi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut empat pesawat militer diberangkatkan pukul 07.30 WIB: tiga Hercules dan satu Airbus A400 yang baru tiba bulan ini. Pesawat tersebut dibagi ke empat titik tujuan yang menjadi pusat distribusi bantuan: Padang, Silangit–Tapanuli, Banda Aceh, dan Lhokseumawe.
"Jadi sejak hari pertama, tanggal 25 November, Bapak Presiden sudah langsung menginstruksikan kepada Bapak Menko PMK untuk mengoordinir secara langsung terkait penanganan bencana. Dan beberapa hari lalu, sampai dengan hari ini juga bantuan terus menuju ke sana. Dari sisi pesawat TNI, kemudian juga dengan pesawat maskapai sipil untuk mengangkut semua kebutuhan," terang Teddy.
Bantuan yang dikirim menyesuaikan kebutuhan lapangan, terutama bagi ibu hamil, bayi, balita, dan lansia. Paket bantuan mencakup sekitar 150 tenda pengungsian, 64 perahu karet, lebih dari 100 perangkat komunikasi, serta genset untuk membantu suplai listrik di lokasi terdampak.
Selain logistik material, pemerintah juga mengirim tenaga medis lintas instansi.
"Kemudian juga bahan makanan siap saji, kemudian tim medis dari TNI, kemudian juga dari Kementerian Kesehatan. Tim medis terdiri dari dokter dan perawat serta bantuan obat-obatan," ujar Teddy.
