Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMAN 72 Jakarta sudah kembali normal pasca insiden ledakan pada Jumat 7 November 2025, yang menyebabkan puluhan siswa mengalami luka-luka.
Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara terjadi saat khutbah Salat Jumat. Pelaku merupakan salah satu siswa di SMA tersebut yang diduga meledakkan bom rakitan karena kerap menjadi korban perundungan (bullying) dan menonton konten radikal.
Untuk mengembalikan semangat belajar siswa SMAN 72 Jakarta, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada hari ini, Jumat, 29 November 2025, mengadakan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Kegiatan Germas ini mengusung tema "Cerdas Emosi, Sukses Berinteraksi: Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Kesehatan Mental.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Ika Dewi Subandiyah mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkat keterampilan sosial serta kesehatan mental peserta didik dan komunitas sekolah lainnya.
"Kegiatan ini diikuti oleh 773 peserta didik, 40 guru, 13 tenaga pendidik, serta Komite Sekolah," ujarnya.
Ika menjelaskan, dalam memeriahkan Germas ini para pelajar menampilkan bakat dan seni, seperti tarian tradisional, dance, serta lainnya. Bahkan, juga ada materi konseling dan pemulihan jiwa serta lomba menarik yang mengasah kreativitas serta interaksi sosial.
"Mereka sangat antusias. Melalui kegiatan ini, para pelajar diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang tangguh, cerdas, dan serta berkontribusi positif terhadap kemajuan bangsa. Selain itu, mereka juga bisa terlepas dari trauma pascaledakan beberapa waktu lalu," terangnya.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris menyampaikan, saat ini banyak masyarakat yang mengalami gangguan mental dan didominasi generasi muda.
"Secara tidak langsung, usia itu merupakan masa transisi dan dipengaruhi aspek bilogis, fisik, psikologis, sosial dan budaya," ungkapnya.
Menurutnya untuk mewujudkan kesehatan mental pada masyarakat maupun generasi muda, dibutuhkan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab para tenaga kesehatan.
"Mereka ini adalah penerus bangsa, saya harap kesehatan mental mereka perlu kita jaga dan perhatikan. Generasi muda yang sehat jasmani dan rohani akan mampu menjawab berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa di masa depan," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang pelajar, kelas 11 SMAN 72 Jakarta, Avifah Vitaloka (17) menuturkan, kegiatan tersebut sangat seru dan menyenangkan.
"Tidak hanya dibekali materi trauma healing, tetapi juga ada lomba-lomba yang menarik hingga ada pembagian makanan sehat dan bergizi," tandasnya.