Presiden Prabowo Subianto hadir dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional, di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Jumat (28/11). Di tengah pidato, Prabowo sempat berhenti sejenak karena banyak guru yang menyampaikan aspirasi mereka.
"Kalau ngomong semua, saya tidak bisa dengar," kata Prabowo.
Tak lama kemudian, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti ikut naik ke podium dan menyampaikan aspirasi guru ke Prabowo.
Prabowo lalu meminta Mu'ti bicara menggunakan mic tentang apa saja yang jadi aspirasi guru.
“Jadi untuk guru sesuai dengan kebijakan Bapak Presiden kita, ada wajib belajar 13 tahun mulai dari taman kanak-kanak (TK). Guru-guru TK itu sudah termasuk mendapatkan sertifikasi,” kata Mu’ti.
“Yang belum adalah guru untuk kelompok bermain dan tempat penitipan anak. Mereka belum bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi. Itu kira-kira aspirasinya begitu, Bapak Presiden,” sambung dia.
Mu’ti juga menyampaikan bahwa murid TK akan mulai mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) senilai Rp 450 ribu per tahun untuk sekitar 888 ribu murid TK seluruh Indonesia.
“Dan untuk murid-murid TK, tahun ini akan mendapatkan PIP. Rp 450 ribu per tahun untuk 888 ribu murid TK seluruh Indonesia,” tambah dia.
Prabowo langsung merespons aspirasi itu. Dia memastikan pemerintah memberikan perhatian kepada guru Kelompok Bermain (KB) dan penitipan anak yang belum mendapat tunjangan sertifikasi.
“Baik, saya kira begini, tentunya kita ingin memperhatikan semua aspirasi dan semua kepentingan. Tapi tentunya itu membutuhkan dana yang tidak sedikit,” tutur Prabowo.
“Anggaran pendidikan kita sudah yang terbesar alokasinya. Kita akan tambahkan bila perlu dan bila mampu,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa hal tersebut juga harus didukung dengan upaya pemberantasan korupsi.
“Masalahnya adalah, saya mohon dukungan saudara-saudara, kita harus memberantas korupsi dari Indonesia ini,” tuturnya.