Petani Dipalak, Amran Mengamuk Langsung Pecat Dirjen

wartaekonomi.co.id • 7 jam yang lalu
Cover Berita

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menindak tegas praktik pungutan liar (pungli) bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa traktor roda empat yang terdeteksi di 99 titik di berbagai daerah. Temuan itu diperoleh melalui kanal pengaduan Lapor Pak Amran yang dibuka publik sejak beberapa pekan terakhir.

“Ini lapor Pak Amran membuahkan hasil. Aku tidak sanggup melihat kalau ada orang yang saya tindak. Itu tidak mudah. Tapi harus kami tindak,” ujar Amran dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Dari laporan yang masuk, terungkap modus seorang staf Kementerian Pertanian (Kementan) yang mengaku sebagai Direktur Jenderal Tanaman Pangan atau pengusaha untuk meminta uang kepada petani yang mengakses bantuan traktor. Pungli berkisar Rp50 juta hingga Rp100 juta per unit, bahkan satu lokasi mencapai Rp600 juta.

“Ada pungutan Rp50 juta sampai Rp100 juta per traktor. Satu titik bahkan mencapai Rp600 juta. Ini tidak manusiawi. Bantuan pemerintah itu gratis untuk rakyat,” tegas Amran.

Amran menuturkan dirinya langsung memanggil staf yang diduga melakukan pungli. Pegawai tersebut mengakui perbuatannya dan langsung diberhentikan. Kementan juga memburu pihak eksternal lain yang diduga ikut terlibat.

“Yang pegawai kementerian langsung saya berhentikan hari ini. Dia mengaku Dirjen di lapangan, padahal staf. Saya tanya, dia mengaku, katanya khilaf. Ini pidana. Tidak ada kompromi,” katanya.

Seluruh bukti transaksi telah diserahkan kepada aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti. Amran menegaskan pengusutan akan dilakukan menyeluruh agar tidak ada satu pun pelaku yang lolos.

“Kami tidak akan biarkan satu pun lolos. Aku kejar. Ini uang negara, uang rakyat. Petani sudah cukup susah, jangan diperas lagi,” ucapnya.

Amran kembali menekankan bahwa seluruh program bantuan pemerintah, termasuk traktor, alsintan lain, benih, bibit perkebunan, serta bantuan APBN lainnya, tidak dipungut biaya.

“Semua bantuan itu gratis. Kalau ada yang minta bayar, laporkan. Laporkan ke Lapor Pak Amran. Kami monitor langsung,” ujarnya.

Kanal Lapor Pak Amran mencatat lebih dari 2.000 laporan dalam satu minggu. Dari jumlah itu, ratusan kasus telah ditindak, termasuk penyimpangan pupuk subsidi oleh 90 distributor dan dugaan pungli alsintan di 99 titik.

Amran mengajak masyarakat terus melapor melalui kanal 082311109390 jika menemukan dugaan pelanggaran di sektor pertanian.

“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas laporannya. Itulah jasa-jasa Anda pada negara,” katanya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.