REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 akan bergerak positif. Hal itu seiring dengan proyeksi meningkatnya konsumsi, investasi, langkah akselerasi belanja pemerintah, serta positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang penuh tantangan.
“Proyeksi fundamental dan tren pertumbuhan ekonomi positif pada 2026. Hal itu ditunjukkan dengan, yang pertama, peningkatan konsumsi masyarakat menurut Mandiri Spending Index, indeksnya di angka 312 di bulan November ini, itu basis angkanya di threshold 300,” kata Airlangga saat menyampaikan sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Selain positifnya konsumsi atau belanja masyarakat, terdapat peningkatan investasi yang mengalami pertumbuhan double digit. Menurut penuturannya, peningkatan investasi dari Januari hingga September tahun ini berada di level Rp1.434 triliun atau tumbuh 13,7 persen secara year on year (yoy).
“Tentunya ke depan peran investasi Danantara (Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara) akan mulai terasa,” ungkapnya.
Kemudian, percepatan realisasi belanja pemerintah per 24 November 2025 tercatat belanja Kementerian/Lembaga (K/L) mencapai Rp1.109 triliun dan program prioritas Presiden mencapai Rp213 triliun. “Dari aspek moneter, sepanjang 2025 Bank Indonesia telah memotong 125 basis poin sehingga BI Rate turun menjadi 4,75 persen. Dan ini mendorong kredit usaha dan belanja,” terangnya.
Mengenai tingkat inflasi, data menunjukkan inflasi tercatat sebesar 2,86 persen secara tahunan pada Oktober 2025. Angka tersebut dinilai terkendali dalam rentang sasaran target nasional yakni 2,5 plus minus 1 persen. Airlangga menyebut capaian tersebut dipengaruhi oleh konsistensi kebijakan suku bunga BI dan dorongan insentif fiskal pemerintah dalam mengendalikan inflasi.
“Dengan indikator-indikator tersebut, hampir seluruh risiko pertumbuhan pada 2026 sudah dikelola dan diserap tahun ini,” tuturnya.
Diketahui, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2026 mencapai 5,4 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sebesar 5,2 persen.