REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kian memantapkan posisinya di ekosistem haji dan umroh. Komposisi jamaah haji reguler Indonesia tahun 2026 didominasi oleh nasabah BSI.
Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna menyampaikan, kuota haji reguler 2026 yang berjumlah 203.320 orang sebagian besar merupakan pengguna layanan BSI. Dari total tersebut, sekitar 164.319 jamaah tercatat sebagai nasabah BSI, sedangkan 39.001 jamaah lainnya berasal dari luar BSI.
“Perkiraannya porsi jamaah haji BSI berada di kisaran 81 persen. Kalau ada perubahan kuota atau penambahan kapasitas, BSI siap menyesuaikan,” kata Anton di Grand BSI Tower Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Anton menambahkan, tingginya keterlibatan BSI dalam layanan haji tidak lepas dari penguatan layanan yang terus dilakukan perseroan. BSI, kata dia, berupaya memberi kemudahan transaksi bagi jamaah sejak proses pelunasan hingga pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.
Salah satu langkah yang disiapkan yakni pembekalan kartu khusus bagi nasabah haji. Kartu tersebut telah terhubung dengan jaringan Visa sehingga dapat digunakan untuk transaksi di berbagai negara. “Dengan kartu berlogo Visa ini, nasabah bisa bertransaksi lebih mudah di mana pun selama terhubung dengan sistem Visa,” ujarnya.
Menurut Anton, fasilitas itu dihadirkan agar jamaah tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar saat berada di Arab Saudi. Transaksi dapat dilakukan melalui mesin ATM maupun kanal pembayaran yang melayani jaringan Visa.
“Kartu haji ini kami harapkan membantu jamaah lebih nyaman dan aman selama beribadah,” kata dia.