Terisolasi, Warga Cemas Menanti Kabar Keluarga di Aceh Tengah

metrotvnews.com • 3 jam yang lalu
Cover Berita

Banda Aceh: Gangguan jaringan komunikasi di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, pascabencana tanah longsor dan banjir bandang menyebabkan kepanikan dan kecemasan di kalangan warga Banda Aceh. Mereka kesulitan menghubungi keluarga yang tinggal di wilayah terdampak, khususnya di sekitar Takengon, sehingga menimbulkan ketidakpastian mengenai kondisi keselamatan orang-orang terdekat.

Gangguan ini dilaporkan mulai terjadi sejak Rabu, 26 November 2025, bersamaan dengan eskalasi bencana yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Akibatnya, arus informasi dari dan menuju kawasan yang terisolir, seperti Aceh Tengah, terputus sama sekali.

Warga menyaksikan sejumlah rumah rusak tertimbun lumpur dan sampah kayu pascabanjir bandang di Desa Manyang Cut, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis, 27 November 2025. ANTARA FOTO/Ampelsa

Salah seorang warga Kota Banda Aceh, Lisa Hamzah, mengungkapkan kekhawatirannya yang mendalam. Keluarganya di Takengon, termasuk ibunya, hilang kontak sejak dua hari lalu.

"Kami terakhir komunikasi Selasa sebelum banjir, komunikasi biasa saja. Nah, mulai Rabu pas tau kejadian itu, hilang sinyal sepertinya di sana," kata Lisa kepada Metrotvnews.com, Jumat, 28 November 2025.

Ia menyatakan bahwa meskipun kabar yang beredar menyebutkan kondisi Kota Takengon relatif aman, ketiadaan sinyal membuatnya mustahil untuk memastikan kebenaran informasi tersebut dan kondisi keluarga secara langsung.

Kegelisahan yang sama dirasakan oleh banyak keluarga lain di Banda Aceh yang memiliki sanak saudara di wilayah terdampak bencana, mulai dari Langsa, Tamiang, Bener Meriah hingga Aceh Tengah. Situasi ini memicu keprihatinan akan keselamatan keluarga mereka yang masih terisolir dan sulit dijangkau.

Baca Juga : BNPB: 164 Orang Meninggal Akibat Bencana di Sumut, Sumbar, dan Aceh

Di tengah kecemasan ini, harapan masyarakat pun tertuju pada proses perbaikan infrastruktur yang rusak. Lisa dan warga lainnya berharap bantuan dari PLN pusat yang sudah tiba di Aceh dapat segera dipasang dan berfungsi.

"Harapannya listrik stabil dan sinyalnya hidup, jadi setidaknya bisa dapat kabar dari keluarga di sana. Kabar aja dulu biar hati ini tenang," tutur Lisa.

Pemulihan akses komunikasi dinilai sebagai langkah penting pertama untuk meredakan kepanikan masyarakat dan memastikan koordinasi penanganan bencana serta distribusi bantuan dapat berjalan lebih efektif ke seluruh korban yang membutuhkan.

(Lukman Diah Sari)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
WIKA Mau Konsolidasi Tahun Depan, Ini Fokus Anak Usaha
• 9 jam yang lalucnbcindonesia.com
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.