Strategi Istri Bahlil Bikin Pengajian Al Hidayah Perkuat Ekosistem Pemberdayaan Perempuan

viva.co.id • 1 hari yang lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Ketua Umum dan Pengurus Ormas Pengajian Al Hidayah periode 2025–2030 resmi dilantik dengan penegasan bahwa momentum tersebut bukan sekadar seremonial, melainkan komitmen memperkuat kiprah organisasi perempuan yang mengabdi dan memberi manfaat bagi umat serta bangsa.

"Dengan ini saya melantik Ketua Umum dan Pengurus untuk mengabdi dan mengibarkan panji- panji kehormatan ke seluruh Nusantara," ucap Ketua Dewan Penasihat Pengajian Al Hidayah, Sri Suparni Bahlil di The Grand Platinum Hotel, Sawah Besar Jakarta Pusat, dikutip Minggu, 30 November 2025.

Baca Juga :
Inovasi Digital Irjen Pol Agus Suryonugroho Mampu Ubah Wajah Polantas
Amin Said Klarifikasi soal Surat Edaran Pemberhentian Gus Yahya dari Ketum PBNU

Dalam acara pelantikan pengurus DPP Pengajian Al Hidayah ia menjelaskan bahwa sejalan dengan perkembangan zaman kerja dakwah dan sosial, kaum ibu pengajian juga harus memanfaatkan teknologi digital.

"Pengajian Al Hidayah harus menjadi pelopor transformasi digital, menginspirasi, mendidik dan menggerakkan ekosistem di bidang digital yang aman dan religius," ujarnya. 

Lebih lanjut, Istri dari Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia ini menuturkan, platform digital dan media sosial adalah sarana strategis untuk memperluas jangkauan dakwah memperkuat koordinasi antara pusat dan daerah serta menghadirkan konten edukasi yang bermanfaat bagi umat bangsa dan negara

"Dengan ribuan kader di seluruh Indonesia, apabila teknologi dimanfaatkan secara tepat. Insyaallah cahaya Al Hidayah akan menjangkau lebih banyak masyarakat baik di majelis pengajian dalam kegiatan sosial maupun di ruang digital," ungkapnya

Ketua Umum Pengajian Al Hidayah Hetifah Sjaifudian yang baru dilantik pun menegaskan bahwa organisasi Pengajian Al Hidayah lahir dari semangat dakwah, pendidikan, dan penguatan peran perempuan dalam pembangunan nasional. 

Ia juga mengingatkan bahwa era digital saat ini menghadirkan banyak tantangan sosial maupun dinamika kebangsaan, sehingga peran perempuan dalam menjaga sendi-sendi moral, spiritual, dan literasi keluarga menjadi semakin penting.

“Kita bukan hanya komunitas pengajian, tetapi bagian dari ekosistem pemberdayaan perempuan. Kita memperkuat dakwah, literasi, pendidikan anak, hingga literasi digital dan aksi sosial,” jelasnya.

Ia mengatakan sebagai ketua umum bukan lah hadiah, melainkan amanah dan tanggung jawab besar. Menurutnya, organisasi yang kuat hanya dapat bertahan jika pengurusnya kompak, ikhlas, profesional, dan konsisten memberi manfaat kepada masyarakat.

Baca Juga :
Pemerintah Dorong Pengembangan AI yang Berdaulat untuk Indonesia
BRI Edukasi Nasabah Pentingnya Jaga Kerahasiaan Data Transaksi Perbankan Cegah Kejahatan Siber
Teknologi Bukan Sekadar Kecepatan Akses Data

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.