Toyota: 90 Persen Mobil yang Dijual di Indonesia Sudah Dirakit Lokal

kumparan.com • 22 jam yang lalu
Cover Berita

Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Jap Ernando Demily, mengungkap pentingnya komitmen pabrikan dalam melangsungkan proses lokalisasi melalui produksi berbasis manufaktur untuk menggerakkan ekonomi nasional.

”Kami membangun industri, kalau industrinya bergerak, ekonomi bergerak, multiplier effect bergerak. Karena cuma industri yang bisa menciptakan multiplier effect,” buka Jap di sela-sela pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025, Jumat (21/11/2025).

Adapun multiplier effect yang dimaksud merupakan efek domino yang bisa dirasakan oleh perekonomian Indonesia. Ketika pabrikan melakukan basis manufaktur di dalam negeri akan melibatkan perusahaan rantai pasok komponen. Sehingga, ribuan tenaga kerja akan terserap.

Jap menegaskan, hanya sektor industri yang bisa menciptakan multiplier effect tersebut. Namun dengan catatan harus berbasis part-by-part atau produksi secara hilirisasi dari komponen kecil hingga komponen besar untuk menjadikan mobil utuh.

”Ingat, yang bisa menciptakan multiplier effect itu industri, yang bisa menciptakan tenaga kerja itu industri. Industri yang perakitannya part-by-part ya,” ungkapnya.

”Satu mobil itu komponennya ribuan, yang diproduksi di Indonesia jadi ribuan. Berapa tenaga kerja yang sudah diserap, kalau itu bergerak, ekonomi juga bergerak,” imbuh Jap.

Sejak lama, Toyota di Indonesia sudah menjalankan basis manufaktur di Indonesia melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Proses produksi pun dilakukan secara part-by-part, bahkan bodi, mesin hingga sasis sudah dilokalisasi.

Berbeda dengan sejumlah merek baru asal Tiongkok yang mengadopsi skema perakitan semi-knocked down (SKD) atau completely knocked down (CKD) yang hanya melakukan perakitan saja. Sementara, mayoritas komponen yang digunakan diimpor langsung secara utuh dari negara asal.

Pabrik Toyota di Indonesia

Secara total, Toyota Indonesia memiliki 5 fasilitas perakitan yang berlokasi di Sunter terdiri dari Plant I dan Plant II, serta Karawang dengan Plant I, Plant II, dan Plant III.

Pabrik Plant Sunter I merupakan sejarah awal fasilitas perakitan Toyota di Indonesia. Saat ini, ia bertugas untuk memproduksi mesin-mesin Toyota yang digunakan pada model-model yang dipasarkan.

Kemudian, Plant Sunter II bertugas melakukan stamping parts dan casting komponen kendaraan. Mudahnya, membuat bodi, sasis, atau komponen lain dengan cara di-press atau melalui pengecoran.

Adapun Plant Karawang I melakukan perakitan Kijang Innova Reborn, Fortuner, dan Innova Zenix. Plant Karawang II fokus memproduksi Toyota Veloz dan Yaris Cross. Sementara, Plant Karawang III sama seperti Plant Sunter I, yakni memproduksi mesin.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.