JAKARTA - Enam pria telah ditangkap di Bandara Birmingham setelah kerusuhan yang melibatkan suporter Young Boys dalam pertandingan Liga Europa di markas Aston Villa.
Penangkapan ini menambah jumlah tersangka yang ditahan menjadi delapan, setelah dua orang ditahan saat Aston Villa menang 2-1 pada Jumat, 28 November 2025, dini hari WIB, di Villa Park.
Kepolisian West Midlands mengatakan sejumlah petugas diserang oleh suporter klub Swiss tersebut, dengan barang-barang termasuk kursi yang pecah dan koin diarahkan ke polisi dan pemain Aston Villa. Sementara penyerang tuan rumah, Donyell Malen, kena pukulan di kepala.
Kepolisian setempat mengatakan bahwa dua suporter tim tamu telah ditangkap karena dicurigai melakukan keributan dan menyerang seorang petugas polisi.
"Enam pria lainnya telah ditangkap menyusul kerusuhan selama pertandingan Aston Villa vs Young Boys. Semua pria ditangkap dari Bandara Birmingham atas dugaan penyerangan terhadap seorang petugas polisi dan kerusuhan," bunyi pernyataan Kepolisian West Midlands.
Sementara itu, Inspektur Paul Minor menyayangkan bahwa sebagian kecil suporter tandang menyebabkan kerusuhan dan mengganggu pertandingan.
"Penyelidikan telah diluncurkan. Petugas sedang meninjau rekaman video dan CCTV yang dikenakan di badan stadion terkait kerusuhan tersebut," kata Paul Minor dilansir ESPN.
Kekerasan pecah di tingkat bawah Tribun Doug Ellis ketika Aston Villa memimpin. Puluhan petugas polisi dikerahkan dengan perlengkapan antihuru-hara.
Young Boys sebelumnya sudah didenda 28.250 euro (sekitar Rp545,5 juta) untuk masalah serupa yang melibatkan suporter mereka di kandang Manchester City dua tahun lalu.
Tak hanya itu, Young Boys juga mendapat denda sekitar 18.000 euro (sekitar Rp347,6 juta) untuk penggunaan kembang api di kandang Celtic pada Februari 2025.