Band pop alternatif asal Jakarta, SEMENTARA, merilis single debut berjudul “Memoir” yang menghadirkan musik sebagai ruang healing bagi pendengar yang tengah menghadapi kehilangan. Lagu tersebut dirilis sebagai karya reflektif yang menyoroti bagaimana anak muda memaknai kepergian orang terdekat serta merayakan kenangan yang tetap tinggal meski waktu telah berlalu.
Terdiri dari Alif (vokal), Theo (gitar), Isa (bass), dan Gali (drum), SEMENTARA menempatkan tema kehilangan dan proses menerima sebagai fokus utama dalam karya perdananya. Theo menjelaskan bahwa lagu ini merekam upaya seseorang memahami arti kehadiran setelah sebuah perpisahan. “Kadang kita baru memahami arti seseorang ketika ia sudah tidak ada. ‘Memoir’ adalah cara kami merayakan kehadiran yang tetap tinggal, bahkan setelah kepergian,” ujar Theo.
“Memoir” diproduksi melalui proses kolaboratif di beberapa lokasi. Aransemen lagu disusun di Studio 12 Rawamangun, rekaman instrumen dilakukan di MangoTree Studio, sementara vokal direkam di ruang pribadi di Jatibening. Proses yang intim tersebut perlu dilakukan untuk menjaga keaslian emosi yang ingin disampaikan. “Banyak detail drum yang kami rekam secara organik untuk menangkap rasa yang mentah dan alami. Kami ingin ritmenya tidak hanya mengiringi, tapi juga bercerita,” kata Gali.
Pendekatan organik tersebut turut memengaruhi karakter vokal. Alif menyampaikan bahwa spontanitas dan emosi dari setiap rekaman dijaga sedekat mungkin dengan pengalaman personal yang dituturkan lagu itu. “Kami ingin mempertahankan spontanitas dan emosi mentah dari tiap take. Karena itu, banyak proses yang kami lakukan di ruang pribadi agar rasa inti lagu tetap terjaga,” ujarnya.
SEMENTARA menggambarkan “Memoir” sebagai karya yang menawarkan ruang jeda, tempat pendengar dapat berhenti sejenak untuk bernapas dan merasakan ulang momen yang pernah menetap. Isa menyebutkan bahwa inspirasi band banyak datang dari keseharian serta perjalanan pribadi anak muda. “Kami ingin setiap lagu menjadi ruang jeda, tempat di mana orang berhenti sejenak, bernapas, dan merasa tidak sendirian, meski hanya sementara,” ujar Isa.
Setelah merilis “Memoir”, SEMENTARA menyiapkan EP perdana yang berisi rangkaian cerita tentang kehilangan, kedewasaan, dan pencarian makna. EP tersebut dirancang saling terhubung untuk menghadirkan pengalaman mendengarkan yang berlapis dan emosional bagi pendengar.
Berikut lirik lagunya:
MEMOIR
Cipt: Theo Yosua Fernando Siahaan
Wangi bunga kesukaanmu
Menyapa kenangan yang telah menghilang tersapu sang waktu
Warna cerah rona bibirmu
Membangkitkan memori yang telah tersimpan tertutup luka
Apakah kau disana
Rasakan yang kurasa
Ku berusaha tuk hilangkan mu dari ingatanku
Kau telah menghilang
Harusnya kau ada disampingku
Menertawakan hariku
Berbagi cerita
Kini kau telah pergi tinggalkanku
Membawa kenangan indah
Menyisakan luka
Kini ku tahu apa maksudmu
Ooh
Oh harusnya kau ada disampingku
Menertawakan hariku (menertawakan)
Berbagi cerita (cerita)
Kini kau telah pergi tinggalkanku (tinggalkan aku)
membawa kenangan indah
Menyisakan luka (luka)
Oh kini aku tahu
Kini ku tahu apa maksudmu