AgenBRILink dan Daya dari Akar Rumput yang Menggerakkan Ekonomi Indonesia

kumparan.com • 21 jam yang lalu
Cover Berita

Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang mendorong banyak negara ke jurang perlambatan, Indonesia justru mampu menjaga langkahnya di jalur pertumbuhan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Triwulan III 2025 Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,04 persen (year on year/yoy) dan terus bergerak menuju proyeksi 5,6 persen hingga akhir tahun.

Optimisme itu kian kuat ketika IMF kembali menaikkan proyeksi pertumbuhan Indonesia untuk 2025 dan 2026, sembari menempatkan Indonesia sebagai salah satu “bright spot” di tengah melemahnya kinerja banyak negara besar.

Capaian tersebut bahkan melampaui sejumlah negara ASEAN dan G20 seperti Arab Saudi (5,0 persen yoy), Tiongkok (4,8 persen yoy), Singapura (2,9 persen yoy), dan Korea Selatan (1,7 persen yoy).

Namun di balik deretan angka yang mengilap itu, sorotan lebih terang perlu ditujukan pada kekuatan ekonomi rakyat yang selama ini menjadi penyangga paling setia bagi Indonesia.

Meminjam kata Bung Hatta, Indonesia tak akan terang oleh satu obor besar di Jakarta, melainkan oleh cahaya-cahaya kecil yang menyala di setiap desa.

Kini, gema pemikiran itu pun melampaui batas negara dan memasuki meja para petinggi, ketika Presiden RI Prabowo Subianto dan Ratu Maxima dari Belanda yang berperan sebagai United Nations Secretary-General’s Special Advocate (UNSGSA) for Financial Health berdialog soal pentingnya inklusi keuangan beberapa hari lalu.

“Indonesia telah menunjukkan kemajuan besar, tetapi masih perlu memperkuat implementasi agar manfaat inklusi benar-benar dirasakan masyarakat kecil, pekerja informal, dan pelaku UMKM,” ujar Ratu Maxima.

Pun, melihat hal tersebut, pemerintah kita tak mengambil langkah mundur. Justru, tantangan ini diangkat sebagai mandat prioritas yang harus dituntaskan.

Dari sudut pandang inilah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto langsung menaruh harapan besar kepada BRI. Bukan tanpa alasan. Sebab, bank yang hampir menginjak usia 130 tahun ini tampil menonjol dalam memperluas akses keuangan hingga ke pelosok negeri.

Menurut penilaian Airlangga, jaringan BRI yang luas dirasa dapat menjadi perpanjangan tangan guna menopang roda ekonomi melalui layanan keuangan yang dapat menghidupkan aktivitas ekonomi di tingkat lokal.

“BRI telah berhasil memperkuat jaringannya yang luas, dengan melibatkan hampir 1 juta AgenBRILink. Ini adalah capaian yang luar biasa dan akan semakin memperkuat akses layanan keuangan bagi UMKM, serta mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan perbankan," ucapnya.

Sebagai konteks, hingga September 2025, BRI telah memiliki sekitar 1,2 juta AgenBRILink atau tumbuh 17,8 persen secara yoy. Agen-agen tersebut tersebar di 66 ribu desa, menjangkau lebih dari 80 persen penjuru negeri, termasuk di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Dari sisi transaksi, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi sebesar Rp1.293,5 triliun atau tumbuh 10,6 persen yoy, menunjukkan peran yang semakin vital dalam memberikan akses layanan keuangan formal kepada masyarakat.

Di samping melayani transaksi harian, AgenBRILink juga senantiasa menjaga ritme usaha mikro di desa-desa dengan membantu masyarakat mengakses produk simpanan dan pembiayaan BRI melalui layanan referral. Sepanjang Januari-September 2025, tercatat 524 ribu referral pinjaman serta referral simpanan senilai Rp285 miliar.

Setali tiga uang, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menuturkan bahwa keberadaan AgenBRILink membuat mesin dari aktivitas ekonomi lokal bergerak lebih cepat.

Bahkan, AgenBRILink dapat membiarkan pelaku UMKM setapak demi setapak tumbuh melalui layanan permodalan Pada banyak tempat, AgenBRILink bahkan tumbuh menjadi simpul ekonomi desa “Agen-agen bank tersebut sangat membantu inklusi keuangan sampai ke pelosok daerah dan bisa juga membantu pergerakan ekonomi melalui transaksi keuangan,” tegasnya.

Komitmen BRI Wujudkan Inklusi Keuangan dan Penggerak Ekonomi di Daerah

Namun, kontribusi yang besar itu tidak lantas membuat pekerjaan rumah selesai begitu saja. Pasalnya, sejak awal pemerintah juga telah menitipkan mandat agar BRI turut memastikan keterjangkauan hingga di pelosok negeri.

Bahkan, BRI pun sebenarnya telah menunjukkan benih-benih tekad untuk menggandeng dan mengangkat dan menaikkelaskan banyak potensi daerah. Terutama bagi mereka yang berasal dari segmen UMKM.

Hal ini pun selaras dengan dukungan BRI terhadap Asta Cita ketiga, yaitu khususnya dalam meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta Asta Cita keenam, yaitu membangun dari desa dan dari bawah guna mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

“Melalui model bisnis berbasis kemitraan ini, BRI menciptakan ekosistem inklusi keuangan yang berkelanjutan di mana masyarakat tidak hanya menjadi pengguna layanan perbankan, tetapi juga bagian dari rantai nilai ekonomi digital yang memberikan dampak sosial dan ekonomi secara langsung di tingkat desa. Kami berupaya terus meningkatkan sharing economy, dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya” ujar Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, dalam keterangan resminya.

Pendampingan terhadap mitra agen pun menjadi kuncian agar “mini ATM” menjadi sarana literasi keuangan yang optimal. Melalui komunitas AgenBRILink di tingkat kabupaten, para mitra secara rutin mengedukasi masyarakat mengenai cara bertransaksi tunai maupun non-tunai yang aman, mengenalkan berbagai macam pembiayaan, hingga berbagi wawasan soal pengelolaan keuangan yang tepat.

Di luar itu, BRI juga terus menjalankan berbagai program pemberdayaan yang menyentuh masyarakat dan UMKM, misalnya melalui program Desa BRILian. Selain itu, melalui program KlasterkuHidupku sebagai bagian dari strategi penguatan sektor produktif berbasis komunitas.

BRI juga menghadirkan LinkUMKM, sebuah platform digital yang mempertemukan pelaku UMKM dengan pasar, mitra bisnis, dan akses layanan keuangan guna memperluas pasar, meningkatkan kapasitas usaha, dan mempercepat proses naik kelas.

Terakhir, guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM, BRI juga membina 54 Rumah BUMN dan telah melaksanakan 17 ribu pelatihan.

Asa Permudah Akses Keuangan hingga Ciptakan Lapangan Kerja

Komitmen BRI untuk bisa melibatkan masyarakat sebanyak-banyaknya, pelan tapi pasti mulai memberikan dampak. Hal ini diakui langsung oleh beberapa mitra AgenBRILink di berbagai wilayah.

Salah satunya Muhammad Yusuf, pemilik “Barata AgenBRILink” yang beroperasi di Desa Liangbunyu, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, wilayah yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia.

Yusuf mulai menjalankan usahanya sebagai AgenBRILink sejak 2017. Keinginannya untuk menghadirkan layanan perbankan yang dekat dan cepat, bagi warga di wilayah perbatasan menjadi angin segar bagi warga sekitar.

Tak mengherankan apabila tempatnya menjadi andalan, termasuk bagi warga yang berprofesi sebagai petani rumput laut dan petani kelapa sawit.

Alhamdulillah perkembangan AgenBRILink di sini sangat bagus, karena masyarakat sangat dimudahkan dengan adanya kami sebagai agen. Kehadiran AgenBRILink menjadi solusi praktis sekaligus sumber penghasilan tambahan bagi saya,” ucapnya.

Sejak 8 tahun saat ia pertama kali menggantungkan banner “AgenBRILink” di depan rumah, Yusuf merasakan kebiasaan warga sekitar perlahan berubah. Dahulu, masyarakat masih enggan berurusan dengan bank dan memilih menyimpan uangnya di rumah, kini perlahan sudah rajin menabung melalui layanannya.

Kemudian, para petani yang sebelumnya masih mengandalkan transaksi tunai, kini semakin akrab dengan pembayaran digital, yang dinilai lebih aman. Terutama saat musim panen ketika frekuensi transaksi meningkat.

“Jujur, saya mulai merasa berguna untuk banyak orang. Dari satu-dua transaksi di awal, kini saya melayani puluhan transaksi setiap hari. Terus, pemerintah kan pernah ke sini. Saya dibilang bahwa saya adalah simpul keuangan masyarakat, bahkan penggerak ekonomi warga sekitar. Hebat ya ternyata,” ucapnya.

Kisah berbeda lahir dari seorang ibu rumah tangga bernama Peni Prayekti di dataran tinggi Batur, Banjarnegara. Lokasi agen yang berada di Dusun Sidomulyo, menjadi saksi bagaimana Peni menemukan jalannya sendiri sebagai bagian dari jaringan AgenBRILink.

Ia bercerita bahwa perjalanannya sebagai mitra AgenBRILink dimulai pada 24 Mei 2021. Saat itu, Peni yang merupakan pedagang baju kecil-kecilan, kerap melakukan pembayaran pembelian barang dagangan secara online melalui minimarket. Dari sana, perlahan ia merasa perlu mencoba peluang bergabung dengan AgenBRILink.

“Iya saya kan seorang ibu rumah tangga, saya mencari peruntungan sebuah bisnis yang mungkin saja tidak perlu meninggalkan anak-anak saya. Dan ternyata rezekinya di sini, jadi saya bisa membiayai semua kebutuhan kami sekeluarga sambil mengurus anak. Alhamdullilah,” ucapnya.

Setelah 3 tahun menjadi AgenBRILink, niat untuk bisa memperbaiki ekonomi keluarganya pun berujung baik. Bahkan, ucapan syukur selalu Peni lontarkan kala ia kinni mampu mengantarkan anak-anaknya menempuh pendidikan tinggi. Namun capaian itu tidak membuatnya jumawa, justru ia makin sadar bahwa dia juga mesti melanjutkan dampak positif kepada lingkungan sekitar.

Alhasil, seiring permintaan transaksi yang kian meningkat setiap hari, Peni mulai merasakan bahwa ia tak mungkin berjalan sendiri. Dari sana, ia memilih melibatkan warga di sekitarnya.

Kini, Penibrilink telah mempekerjakan empat orang untuk membantu operasional harian, membuka peluang kerja baru dan menjadikan usahanya bukan hanya bermanfaat bagi keluarga, tetapi juga bagi lingkungannya di tempat ia bertumbuh.

Tak hanya memberikan dampak dari sisi penciptaan lapangan kerja, keberadaan Penibrilink yang dimilikinya juga berperan dalam mempermudah akses layanan keuangan bagi masyarakat pelaku usaha. Salah satunya melalui produk tabungan Simpedes UMi (Ultra Mikro) dari BRI, yang pembukaannya dapat dilakukan langsung melalui AgenBRILink.

"Kebetulan di sini bisa melakukan pencairan. Sebagian besar masyarakat di sini bekerja sebagai pedagang. Mereka inilah yang menjadi nasabah utama tabungan Simpedes UMi, utamanya petani sayuran menggantungkan hidup dari kentang, cabai, wortel, hingga kol," ujar Peni.

Pada akhirnya, Yusuf dan Peni hanyalah contoh kecil dari jutaan cerita serupa di seluruh Indonesia, asa tentang individu yang ingin memperbaiki hidupnya yang tanpa sadar ikut menyalakan harapan bagi sekelilingnya.

Dari warung kecil hingga teras rumah, dari desa pesisir hingga kaki gunung, bersama AgenBRILink, mereka menjadi percikan yang menggerakkan roda ekonomi nasional dari bawah.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.