jpnn.com, JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Indonesia, Jumat (28/11), PIK2 meresmikan Taman Buah Greenbelt.
Ruang hijau baru ini dikembangkan sebagai pusat riset dan edukasi untuk pohon buah serta spesies endemik dataran rendah yang kini makin jarang ditemukan.
BACA JUGA: Catat Sejarah, NICE PIK2 Jadi Venue Pertemuan 3 Tokoh Dunia di CCS 2025
Peresmian berlangsung di Greenbelt Zona 3B dan ditandai dengan aksi menanam 500 bibit pohon bersama tamu undangan, jajaran direksi Agung Sedayu Group (ASG), serta murid-murid dari Sekolah Chevalier.
Pakar Sebut Langkah Ini “Investasi Biologis”
BACA JUGA: Pameran Keramika Indonesia 2026 Hadir NICE PIK2
Ketua Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI ) Banten Ir. Irina Mildawani menyatakan kolaborasi ini penting bagi masa depan kawasan.
Menurut dia, kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata pembangunan berkelanjutan.
BACA JUGA: Osaka Residences Hadir di PIK2, Hunian Berkonsep Terrace House Bidik Keluarga Muda
“Setiap batang pohon yang kita tanam akan menjadi produsen oksigen, menyerap karbon, dan menurunkan suhu. Ini investasi biologis yang harus terus kami dukung,” kata Irina.
Ia menambahkan bahwa greenbelt berfungsi sebagai penyangga kota.
“PIK dan Jabodetabek membutuhkan buffer yang kuat. Pembangunan greenbelt seperti ini akan memberi manfaat ekologis bagi kawasan dan secara nasional akan ikut diperhitungkan,” ujar dia.
Didesain Jadi Perpustakaan Tanaman
Direktur Lanskap Management Agung Sedayu Group Ade Yusuf menjelaskan Taman Buah Greenbelt akan menjadi area edukasi jangka panjang.
“Hari Menanam Pohon Nasional ini kami rayakan dengan menanam bersama rekanan, vendor, asosiasi, dan para ahli,” ujar Ade.
Ia menegaskan bahwa taman ini juga mengembalikan spesies yang mulai hilang dari habitat alaminya.
“Kami mengenalkan kembali tanaman yang sudah jarang ditemukan dan menambah tanaman introduksi. Semoga ini menjadi library alam yang bisa dibanggakan ke depan,” kata dia.
Fokus Tingkatkan Fungsi Ekologis PIK2
Melalui taman ini, PIK2 menekankan peran pohon sebagai penopang kehidupan kota. Mulai dari penyedia oksigen, pengatur suhu mikro, penjaga kualitas udara, hingga pelindung keanekaragaman hayati.
Para undangan mengaku mendapatkan pengalaman baru karena bisa melihat langsung jenis-jenis tanaman yang sebelumnya tidak mereka kenal.
Ruang Interaksi Sekaligus Warisan Hijau
Taman Buah Greenbelt diharapkan menjadi ruang interaksi, rekreasi hijau, dan pusat pembelajaran lingkungan.
Momen ini juga menjadi pengingat bahwa satu bibit kecil dapat menumbuhkan manfaat besar bagi kawasan dan generasi mendatang. (ikl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Kemenhub Terkait Polemik Bandara IMIP Morowali
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
