Pemerintah Kirim Bantuan Pakai Helikopter, Jangkau Titik Bencana Sumatera yang Terisolir

voi.id • 16 jam yang lalu
Cover Berita
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali usai meninjau pengiriman bantuan yang diberangkatkan dari Markas komando Lintas Laut Militer, Jakarta Utara. (Diah-VOI)

JAKARTA - Pemerintah mengerahkan lima helikopter yang akan mengirimkan bantuan logistik ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera. Pengerahan helikopter menjadi lanjutan pendistribusian bantuan via udara setelah pengiriman pesawat hercules.

Hal ini diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali usai meninjau pengiriman bantuan yang diberangkatkan dari Markas komando Lintas Laut Militer, Jakarta Utara.

"Kita membawa 5 helikopter, ya. Ada Heli Panther, mudah-mudahan nanti bisa didukung juga oleh Heli Bell. Mereka tugasnya juga akan membantu terutama men-drop bahan logistik dan bahan kontak, terutama daerah-daerah yang terputus. Terputus dan terisolasi akibat bencana alam ini," kata Ali pada Minggu, 30 November.

Helikoper ini nantinya akan langsung mendarat dan mendistribusikan logistik untuk membantu memenuhi kebutuhan darurat pascabencana para warga terdampak. Sehingga, hal ini bisa meringankan beban mereka.

"Harapannya helikopter yang kita bawa ini juga bisa langsung ke daerah-daerah, lokasi yang sulit dijangkau, dan bisa men-drop bantuan logistik di sana. Terutama yang jalannya terputus akibat bencana alam, saya dengar banyak jalan yg terputus baik di Sibolga, Sumut, maupun di Aceh," ucap Ali.

Selain itu, TNI Angkatan Laut juga mengerahkan tiga kapal perang (KRI) untuk mempercepat distribusi bantuan ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pengiriman KRI yang mengangkut bantuan dari berbagai pihak dilakukan secara serentak dari Jakarta pada Minggu pagi.

"Hari ini serentak kita akan mengirim dari Jakarta tiga KRI. Yaitu KRI dr. Soeharso, KRI Semarang, dan KRI Teluk Gilimanuk. Nanti mereka split, ada yang ke Lhokseumawe, kemudian ada yang ke Nias, ada yang ke Sibolga, ke Langsa juga," tutur Ali.

Ali menjelaskan penguatan armada juga dilakukan dari Surabaya dan Belawan untuk mempercepat penanganan darurat pascabencana.

"Menyusul KRI dr. Radjiman juga nanti dari Surabaya langsung berangkat menuju lokasi di Sibolga. Dan KRI Sutedi Senoputra saat ini dari Belawan sudah langsung menuju Aceh, Lhokseumawe," ucap Ali.

Ia menyebut seluruh kapal membawa bantuan logistik serta personel medis yang akan disebar ke beberapa daerah terdampak. Ali juga menyampaikan bahwa prajurit Marinir telah diturunkan menggunakan perahu karet untuk menjangkau warga yang masih terjebak banjir.

"Jadi saat ini dari TNI terutama Angkatan Laut mengirimkan Marinir dengan perahu karetnya sudah bergerak ini saat ini, menolong mereka-mereka yang masih terperangkap di atap-atap rumah ya karena banjirnya cukup deras dan cukup dalam," jelas dia.

Banjir bandang dan longsor terjadi sejak 25 November ini menimpa sejumlah kota dan kabupaten di tiga provinsi. BNPB mencatat hingga 29 November 2025 korban tewas mencapai 303 orang, 279 masih hilang, dan 18 luka-luka.

Rinciannya, 166 meninggal di Sumatera Utara, 90 di Sumatera Barat, dan 47 di Aceh. Sementara korban hilang terbanyak di Sumatera Utara (133), Sumatera Barat (85), dan Aceh (51).


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.