Bencana alam di Sumatera Utara (Sumut) membawa duka mendalam bagi masyarakat yang terdampak. Mereka kini membutuhkan persediaan makanan, minuman dan obat-obatan.
Dalam kondisi kebencanaan, terjadi penjarahan yang dilakukan oleh warga di Sibolga, akibat kekurangan pasokan makanan dan minuman. Kodam I Bukit Barisan telah mengirimkan pasukan prajurit untuk mengkondusifkan kondisi di sana.
"Kami sudah kirim pasukan untuk kemarin penjarahan di Sibolga, Pandan. 100 prajurit dari Batalyon terdekat. Pagi ini kami kirim lagi 100 prajurit," kata Asisten Intelijen Panglima TNI, Rio Firdianto, saat konferensi pers bersama Menteri PMK Pratikno, Minggu (30/11).
Di sisi lain, upaya pengiriman bantuan juga terus dilakukan. Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, mengatakan telah mengirimkan bantuan sebanyak tujuh truk dari Medan menuju Sibolga.
"Satu kompi sudah dikirim lagi tadi malam. Mudah-mudahan di malam hari ini pun sampai. Kurang lebih 130 lagi personel bersama tujuh truk bahan-bahan, bahan-bahan bantuan dari Pak Kapori dari Medan," kata Whisnu.
Whisnu mengatakan, pihak kepolisian menurunkan 130 personel untuk menjaga kiriman bantuan tersebut agar tidak dijarah.
"Jadi harus ada pengamanan dari TNI-Polri. Nanti saya juga diskusi dengan Pangdam, satu kompi sudah di sana. Nanti saya minta juga kompi dari TNI akan mengawal bantuan tersebut sehingga masuk ke Posko," ujar Whisnu.
"Hari ini tadi saya mendengar ada lagi sekelompok massa yang akan menjarah di Bulog. Brimob kami sudah sampai di Bulog, memberikan sosialisasi untuk tidak menjarah. Tetapi akan dibagikan sesuai dengan peruntukannya," sambungnya.
Dengan adanya pengamanan dari TNI-Polri, Whisnu berharap masyarakat tetap tenang dan tidak menjarah lagi agar distribusi bahan pokok makanan dapat tersalurkan dengan baik.
"Arahan Pak Kapolri, untuk berangkat melalui darat dikawal oleh satu pleton Brimob. Jadi jangan sampai nanti dijarah lagi di jalannya nih. Karena kita butuhkan pengamanan untuk sampai ke masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya.