Mantan vokalis band Edane, Ecky Lamoh, mengembuskan napas terakhir pada Minggu (30/11). Pihak manajemen band Edane, Chafiz, berbagi soal kronologi dan penyebab Ecky meninggal dunia.
Ecky Lamoh mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Sardjito, Yogyakarta.
Detak jantung Ecky dilaporkan berhenti pada pukul 02.11 WIB, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia secara medis oleh dokter pada pukul 02.15 WIB.
Terkait penyebab kematian, Chafiz mengungkap Ecky Lamoh meninggal dunia akibat masalah kesehatan yang serius. Beberapa sakit komplikasi di tubuhnya sudah tidak tertolong secara medis.
"Mas Ecky pokoknya sakit komplikasi, sudah beberapa hari dirawat," ujar Chafiz dihubungi awak media, Minggu (30/11).
Saat ini, jenazah Ecky disemayamkan di Rumah Duka RS Panti Rapih, Yogyakarta. Ibadat tutup peti akan digelar pada Senin (1/12) dan jenazah Ecky akan dikremasi di Krematorium Yayasan Wahana Mulua.
Sebelum meninggal dunia, kondisi kesehatan Ecky Lamoh memang diketahui sedang menurun. Sekitar satu minggu yang lalu, gitaris Edane sekaligus sahabat lama Ecky, Eet Sjahranie, menjenguk Ecky yang terbaring di rumah sakit.
Dalam pertemuan tersebut, Eet mengungkap rekannya sedang berjuang melawan penyakit yang serius. Eet sempat membagikan momen tersebut ke media sosial, memberikan dukungan moral agar Ecky tetap tabah.
Ecky Lamoh lahir di Jakarta pada 13 Juli 1961. Beliau dikenal punya suara khas tinggi serak dan jadi salah satu ikon rock Indonesia di era 1990an.
Karier musiknya panjang. Ia pernah menjadi vokalis Elpamas, grup rock legendaris Tanah Air, sebelum bergabung dengan Edane, band rock papan atas yang dikenal dengan sound gitar cadas.