DBD Meledak di Singkawang dengan 236 Kasus, Pemkot Minta Warga Perangi Jentik

voi.id • 9 jam yang lalu
Cover Berita
Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Achmad Hardin. ANTARA/Narwati

SINGKAWANG - Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, Achmad Hardin, menyebut kasus demam berdarah dengue (DBD) di Singkawang menjadi yang tertinggi di Kalimantan Barat sepanjang 2025.

 

“Hingga akhir November, Dinas Kesehatan melaporkan 236 kasus, satu di antaranya meninggal dunia,” ujarnya di Singkawang, Antara, Minggu, 30 November. 

 

Lonjakan kasus mulai terjadi sejak Oktober 2025 dan menempatkan Singkawang sebagai daerah dengan kasus DBD terbanyak dibandingkan kabupaten/kota lain di Kalbar.

 

Achmad menjelaskan, peningkatan kasus sangat dipengaruhi perubahan cuaca dari panas ke musim hujan yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Lingkungan yang kurang bersih turut memperburuk situasi.

 

Pemkot Singkawang telah melakukan pemberantasan jentik, termasuk inspeksi berkala di wilayah puskesmas. Namun ia menegaskan penanganan DBD tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

 

“DBD sulit dihentikan jika tidak disertai kepedulian masyarakat. Kuncinya menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk di tempat penampungan air,” katanya.

 

Ia mengimbau warga menutup rapat wadah air atau menaburkan bubuk abate untuk memutus siklus nyamuk sejak fase telur. Ia menekankan masyarakat kerap salah kaprah menganggap fogging sebagai solusi utama.

 

“Yang harus dibasmi adalah telurnya. Telur nyamuk bisa bertahan berbulan-bulan. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa yang masa hidupnya sekitar 10 hari,” jelasnya.

 

Jika fogging dilakukan, lanjutnya, seluruh rumah dalam radius 100 meter wajib mendapat perlakuan serentak agar nyamuk tidak berpindah tempat.

 

Achmad juga mengingatkan sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan karena banyak pasien DBD merupakan siswa. Nyamuk Aedes aegypti aktif menggigit pada siang hari, bertepatan dengan jam belajar.

 

“Sekolah harus menjadi perhatian. Pemberantasan sarang nyamuk wajib dilakukan di lingkungan sekolah,” ujarnya.

 

 

Ia mengajak masyarakat menggiatkan gotong royong memberantas sarang nyamuk demi menekan kasus DBD di Singkawang dalam waktu dekat.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
Waspada! Indonesia Punya 14 Zona Megathrust
• 11 jam yang lalurealita.co
thumb
thumb
Berhasil disimpan.