Menlu Turki dan Iran Nilai Israel Menjadi Ancaman Bagi Keamanan Kawasan

voi.id • 1 jam yang lalu
Cover Berita
Menlu Fidan saat menemui Menlu Araghchi. (Twitter/@MFATurkiye)

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi sepakat menilai Israel menjadi ancaman bagi keamanan kawaan.

Hal itu diungkapkan saat keduanya bertemu di Teheran pada Hari Minggu, guna membahas hubungan bilateral kedua negara hingga situasi di kawasan.

Dalam keterangan pers bersama Menlu Fidan mengatakan, kedua negara memandang "Israel sebagai ancaman terbesar bagi stabilitas di Timur Tengah," dengan menyebutkan kekhawatiran atas Gaza, Lebanon, Suriah, dan kebijakan ekspansionis Israel yang lebih luas.

"Komunitas internasional harus memenuhi tanggung jawabnya," ujarnya, dikutip dari Daily Sabah 30 November.

Sementara, Menlu Araghchi mengatakan dalam keterangan pers, Iran dan Turki memiliki hubungan yang lebih dari sekadar bertetangga, menyebut mereka sebagai "dua sahabat dan saudara dengan banyak kesamaan."

Mengenai isu-isu regional, Menlu Araghchi mengonfirmasi situasi di Palestina merupakan topik utama negosiasi. Ia sependapat dengan pernyataan Menlu Fidan, "Serangan rezim Zionis terhadap Suriah dan Lebanon menunjukkan bahwa rezim Zionis memiliki rencana yang lebih besar untuk kawasan tersebut, dan sumber ancaman terbesar bagi Suriah adalah rezim Zionis dan pendudukannya."

Lebih jauh, Menlu Fidan menegaskan kembali dukungan Ankara terhadap Teheran selama negosiasi nuklir yang sedang berlangsung dan menyerukan pencabutan sanksi yang "tidak adil".

"Iran harus menyelesaikan masalahnya berdasarkan hukum internasional," ujarnya.

"Perdagangan dan energi adalah prioritas utama, dan kita kembali melihat hari ini bahwa masih banyak yang harus dilakukan," Menlu ujar Fidan, seraya menekankan koordinasi jangka panjang antara Turki dan Iran.

Ia mengatakan, kedua belah pihak telah sepakat untuk meningkatkan efisiensi perbatasan, menambah jumlah gerbang perbatasan, dan melaksanakan proyek-proyek logistik dan transportasi.

"Negara-negara kita memiliki populasi yang besar, hubungan yang erat, dan perdagangan yang tinggi, tetapi perdagangan kita perlu lebih efisien," kata Menlu Fidan.

Kedua diplomat utama juga membahas upaya-upaya untuk mengatasi migrasi ilegal, khususnya dari Afghanistan.

Mereka juga sepakat untuk segera mengadakan pertemuan Dewan Kerja Sama Tingkat Tinggi (SCC) Turki-Iran ke-9 di tingkat presidensial.

Pada gilirannya, Menlu Araghchi juga menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Turki bebas teror yang mencakup perlucutan senjata kelompok teroris PKK. Diketahui, PKK juga pernah aktif di Iran melalui sayap lokalnya, PJAK, di masa lalu.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
Tottenham Telan Pil Pahit Usai Kalah dari Fulham 1-2
• 23 jam yang lalueranasional.com
thumb
Berhasil disimpan.