Korban jiwa akibat kebakaran apartemen Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, terus bertambah. Insiden ini menjadi salah satu yang paling mematikan di wilayah tersebut.
Hingga saat ini total korban tewas dalam insiden kebakaran besar tersebut mencapai 100 orang lebih, dengan ratusan lainnya masih dilaporkan hilang.
Pemerintah Indonesia melalui KJRI Hong Kong terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk menangani korban WNI dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Data WNI korban tewas juga terus bertambah seiring berjalannya proses identifikasi.
Berikut adalah sederet fakta terkait perkembangan korban WNI dan penanganan kebakaran apartemen di Hong Kong:
1. Korban WNI Tewas Mencapai 9 OrangJumlah WNI yang menjadi korban tewas dalam insiden kebakaran apartemen di Hong Kong kembali bertambah. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan korban jiwa menjadi 9 orang, per Minggu (30/11) kemarin.
"Rilis data korban insiden kebakaran dari Hong Kong Police Force s/d hari ini (30/11) pukul 12.20 HKT jumlah WNI korban meninggal dunia bertambah 2 orang dan korban luka-luka bertambah 1 orang," demikian keterangan Kemlu RI.
Dengan demikian, total korban WNI tewas telah terkonfirmasi menjadi 9 orang dan 3 korban luka-luka. Sebelumnya, dilaporkan ada 140 WNI, semuanya Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sektor domestik di Wang Fuk Court, dan 61 di antaranya kondisinya telah dikonfirmasi.
Salah seorang WNI yang selamat, Fita (49), yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART), menceritakan situasi kepanikan saat api menyebar di apartemen tinggi itu. Di tengah suara sirene, puing-puing yang beterbangan, dan bau terbakar, Fita sempat memberi tahu majikannya bahwa ada kebakaran, namun majikannya tidak mempercayainya.
Setelah keluar dan melihat dua gedung terbakar di kompleks Wang Fuk Court, Fita kembali mendesak majikannya untuk evakuasi.
"Saya langsung bicara dengan majikan saya - saya bilang Anda harus turun sekarang," ujarnya, seperti dilansir Reuters, Sabtu (29/11/2025).
Fita dan majikannya akhirnya berhasil keluar dan kini ia berdoa bagi teman-temannya di antara puluhan pekerja migran di kompleks delapan gedung hunian tersebut, yang tujuh di antaranya dilalap api.
"Rasanya menakutkan. Saya hampir menangis karena melihat banyak orang kebingungan," ujarnya.
3. Korban Tewas Kini 146 OrangJumlah korban tewas dalam insiden kebakaran apartemen di Hong Kong masih bertambah. Hingga kini, tercatat 146 orang dinyatakan meninggal dunia.
Dilansir The Straits Times, Senin (1/12/2025), petugas dari unit identifikasi menemukan beberapa mayat lagi saat mereka memperluas pencarian ke tiga gedung bertingkat lainnya di Wang Fuk Court, yang mengalami kebakaran bangunan perumahan paling mematikan di dunia sejak 1980.
"Hingga pukul 16.00 (0800 GMT), jumlah korban tewas terbaru mencapai 146 orang. Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan adanya korban jiwa lebih lanjut," kata kepala inspektur Tsang Shuk-yin.
Lebih dari 1.000 orang dari seluruh kota di Cina berbondong-bondong ke kompleks perumahan di distrik Tai Po utara Hong Kong untuk memberikan penghormatan pada 30 November. Mereka membentuk antrean panjang.
Kemlu melalui KJRI Hong Kong terus berkoordinasi dengan otoritas Hong Kong terkait penanganan jenazah 9 WNI yang telah terkonfirmasi sebagai korban meninggal dunia. KJRI telah membentuk Tim Family Engagement untuk proses tersebut.
"Tim Family Engagement ini tugasnya untuk repatriasi jenazah, menyampaikan penjelasan kapan kepulangan jenazah, dan detail-detail lain agar para keluarga memperoleh informasi," ujar Juru bicara Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, dilansir Antara, Minggu (30/11/2025).
Plt PWNI Kemlu, Heni Hamidah, menambahkan bahwa keputusan pemulangan ke Indonesia atau pemakaman di Hong Kong akan dikomunikasikan dengan keluarga karena harus atas dasar persetujuan keluarga. Sejumlah korban WNI telah berhasil diidentifikasi, namun identifikasi korban lainnya mungkin memerlukan sampel DNA dari keluarga.
5. Hong Kong Tetapkan 3 Hari BerkabungHong Kong memulai masa berkabung selama tiga hari sejak hari Sabtu (29/11/2025), dengan mengheningkan cipta. Selain korban tewas, sebanyak 200 orang lainnya dilaporkan masih belum ditemukan, dan 79 orang mengalami luka-luka.
Pemerintah Hong Kong juga tengah melakukan penyelidikan mendalam atas insiden ini. Dalam perkembangannya, dilaporkan sebanyak 11 orang telah ditahan terkait kasus kebakaran besar yang menghanguskan sebagian besar kompleks hunian tersebut.
(wia/idn)