FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkap kondisi sulit yang dihadapi petugas dalam menangani bencana banjir besar di sejumlah wilayah Sumatra.
AHY menyebut medan yang mereka hadapi jauh dari mudah. Selain jalur yang terputus akibat banjir dan longsor, cuaca buruk juga membuat distribusi logistik tersendat. Persediaan BBM pun menipis, sementara armada udara sangat terbatas.
“Kita menghadapi kondisi yang tidak mudah. Jalur putus, cuaca buruk, BBM terbatas, bahkan tiga helikopter yang tersedia hanya dapat mengangkut sekitar enam ton per trip,” ujar AHY, dikutip Senin (1/12/2025).
Berdasarkan laporan Kepala BMKG Teuku Faishal Fathani, penyebab utama bencana ini adalah siklon tropis yang jarang sekali terjadi di kawasan Indonesia. Fenomena serupa terakhir tercatat sekitar 25 tahun lalu.
Siklon tersebut memicu rangkaian bencana: banjir, longsor, serta cuaca ekstrem yang memutus akses transportasi dan memblokir jalur komunikasi di banyak lokasi.
Wilayah terdampak antara lain Aceh; Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Mandailing Natal di Sumatra Utara; serta Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar di Sumatra Barat.
AHY menegaskan bahwa pemerintah pusat telah bergerak cepat. Koordinasi dengan Kemenko PMK dan kementerian lain dilakukan untuk memastikan penanganan kemanusiaan berjalan terpadu: mulai dari layanan kesehatan hingga distribusi bantuan.
Presiden Prabowo Subianto, kata AHY, meminta fokus utama diarahkan pada penyelamatan warga, evakuasi kelompok yang masih terisolasi, serta percepatan pemulihan logistik, listrik, komunikasi, dan kebutuhan dasar masyarakat.
AHY juga memberi arahan langsung kepada para menteri terkait.
Ia menghubungi Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, untuk mengerahkan alat berat membuka jalur-jalur yang terputus supaya akses darat bisa kembali berfungsi.
Untuk sektor transportasi udara, AHY telah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi agar bandara dan titik pendaratan helikopter siap mendukung operasi bantuan.
“Kami memastikan armada udara, termasuk helikopter TNI–Polri, dapat digunakan optimal untuk dropping logistik dan bantuan medis. Ini sangat krusial mengingat banyak jalur darat masih terputus,” ujar AHY.
Tak hanya itu, Menko AHY juga telah menjalin komunikasi dengan Direktur Utama PLN guna mempercepat pemulihan jaringan listrik yang terdampak banjir.
Pertamina pun diminta memastikan distribusi BBM tetap terjaga, terutama untuk kebutuhan alat berat, logistik, dan fasilitas publik di wilayah bencana. (Wahyuni/Fajar)