BNPB Buka Suara soal Viral Gudang Bulog di Tapanuli Tengah dan Sibolga Dijarah

katadata.co.id • 7 jam yang lalu
Cover Berita

Viral di media sosial bahwa warga terkena dampak banjir dan longsor diduga menjarah gudang Bulog atau Badan Urusan Logistik di Tapanuli Tengah dan Sibolga, Sumatera Utara. Kepala BNPB Suharyanto mengatakan ada pembagian beras.

“Hari ini itu, masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah, tadi sempat untuk mengambil gudang Bulog, beras,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui YouTube BNPB, Minggu (30/11).

Kapolda Whisnu Hermawan Februanto, Pangdam, dan forum komunikasi pimpinan daerah atau Forkopimda kemudian datang ke lokasi untuk mengatur warga.

“Jadi, beras di gudang Bulog itu dibagikan kepada masyarakat di Sibolga dan Tapanuli Tengah. Tidak ada unsur kekerasan atau paksaan. Rata-rata ibu-ibu. Dan, berakhir kondusif,” ujar dia.

Sebelumnya beredar video diduga upaya penjarahan di daerah Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Video ini viral di media sosial.

“Saya berkoordinasi dengan Kabulog, Senin (1/12) pagi sudah berangkat kapal Angkatan Laut beserta logistik lain. Satu kapal berisi 100 ton,” katanya. “Karena logistik sudah masuk, semoga kegelisahan masyarakat di Sibolga dan Tapanuli Tengah karena terisolasi, bisa pulih.”

Bulog Diminta Salurkan Logistik 2 Kali Lipat di Aceh, Sumut, Sumbar

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan Bulog akan menyalurkan logistik dua kali lipat dari kebutuhan, ke daerah-daerah terkena dampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara atau Sumut, dan Sumatera Barat alias Sumbar.

"Saya sudah instruksikan kepada Bulog agar mensuplai logistik dan kebutuhan sebanyak dua kali lipat," kata Zulkifli yang akrab disapa Zulhas, dikutip dari Antara, Senin (1/12).

Ia menjelaskan dua kali lipat itu dalam artian jika kebutuhan di daerah setempat sebanyak 1.000 kilogram, maka harus disuplai 2.000 kilogram.

Jenis logistik yang harus disuplai dalam jumlah banyak itu di antaranya beras, minyak goreng, gula, dan lain-lain. 

Zulhas menerangkan skema demikian sudah mulai diterapkan di provinsi yang terkena bencana alam di wilayah Sumatra yakni Sumut, Sumbar, dan Aceh.

Ia mengatakan penambahan suplai itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lokasi, serta  mengantisipasi terjadinya kelangkaan barang yang bisa memicu kerusuhan.

"Jalan-jalan dan akses di lokasi putus, jangan sampai kekurangan suplai logistik membuat orang-orang saling berebutan," jelasnya. 

Khusus untuk kejadian di Ikur Koto, Padang, Zulhas berjanji akan mengupayakan pembangunan rumah warga yang hanyut akibat banjir bandang.

"Tadi Wali Kota Padang mengatakan mereka punya tanah, maka saya akan usahakan rumah-rumah yang hanyut itu dibangun kembali," kata dia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.