Palang Merah Indonesia (PMI) akan menjalankan operasi bantuan jangka panjang selama satu tahun penuh di wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara, serta Aceh.
Ketua PMI, Jusuf Kalla (JK), menyebut pihaknya juga menyiapkan program rehabilitasi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk air bersih dan peralatan memasak.
“Sekarang ini, hari ini banjir sudah mulai turun. Tapi ini pekerjaan kemudian jangka panjang, bagaimana rehabilitasi dan kepastian masyarakat. Karena itu antara lain yang kita kirim mulai besok, 60 mobil tangki (masing-masing daerah 20 mobil), untuk memberikan air bersih untuk masyarakat,” ujar JK saat meninjau posko distribusi bantuan untuk korban bencana Sumatera-Aceh di Klaster Logistik Nasional PMI, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (1/12).
PMI juga telah mengirim 250 kantong darah untuk rumah sakit di wilayah terdampak.
“PMI sendiri sudah kirim bermacam-macam ke sana, termasuk kita kirim yang Anda lihat itu termasuk darah. Darah dalam kantong darah. Sudah dikirim 250 (kantong). Semua rumah sakit di daerah, di Banda Aceh, di Pidie, itu kita kirimkan dari sini,” jelas JK.
“Pengalaman kita, setelah bencana, banyak organisasi-organisasi bekerja, tapi setelah rehat, pulang. Tapi kebutuhan masyarakat seperti air, kebutuhan logistik yang jangka panjang, itu dikerjakan oleh PMI,” lanjutnya.
Untuk menunjang kebutuhan air bersih, PMI akan mengirim mobil tangki air dilengkapi alat penjernih.
“Jadi kita sudah siapkan relawan PMI bekerja setahun di sana. Bukan satu minggu, setahun. Karena pasti semua di sana, sistem air bersih rusak semua. Jadi pipa-pipa pasti hancur-hancuran. Dan itu dibutuhkan instan. Orang tidak bisa hidup tanpa air,” kata JK.
Selain air, PMI juga menyiapkan puluhan ribu kompor gas agar masyarakat tetap bisa memasak.
“Walaupun ada beras, bagaimana masak? PMI akan mengirim juga seperti itu,” tegasnya.
Dalam rencana satu tahun tersebut, JK memperkirakan kebutuhan dana mencapai Rp 60 miliar.
“Ya kira-kira kita butuh operasi itu Rp 20 M per daerah. Jadi kita butuh Rp 60 M kebutuhan dasar itu,” ujar JK.
PMI Siapkan Relawan Bekerja Setahun di Daerah BencanaMenurut JK, PMI sudah menyiapkan rencana jangka panjang untuk penanganan bencana di Sumatera. Termasuk dengan menempatkan relawan selama satu tahun di lokasi bencana.
"Jadi kita sudah siapkan relawan PMI bekerja setahun di sana. Setahun. Bukan satu minggu, setahun. Sudah disiapkan. Setelah nanti tanggap darurat selesai, seperti penyediaan air bersih. Karena pasti semua di sana, sistem air bersih rusak semua," kata JK.
PMI juga menyiapkan tenaga relawan dalam jumlah besar untuk mendukung operasi panjang ini.
“Kita relawan semuanya 1,5 juta seluruh Indonesia. Kira-kira yang kerja di sana, kalau lihat di TV kan banyak relawan PMI kerja dan macam-macam. Ya, saya kira dibutuhkan minimum 50.000–100.000. Karena itu seperti kita, 60 tangki air itu kali tiga orang krunya itu. Itu sudah 200 itu,” jelasnya.
JK mengatakan relawan akan bertugas hingga fase rehabilitasi selesai.
“Di lapangannya lagi lain lagi. Lain lagi yang ngatur di mana airnya, di mana ininya. Itu saja ratusan. Tapi kita bekerja setelah bencana besarnya selesai,” ujarnya.
Seruan Partisipasi MasyarakatPMI pun membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berdonasi, baik barang maupun dana.
Masyarakat dapat berdonasi ke PMI melalui rekening Mandiri 070-00-0011601-7 atau website pmi.or.id.
“Karena itu, bagi yang ingin membantu, bisa langsung ke sini. Kalau ada kirim pakaian baru, sarung, ataupun makanan, biskuit, apa yang bisa, bisa langsung ke sini,” kata JK.
“Bagi masyarakat yang ingin menyumbang dana, karena ini jangka panjang, silakan ke nomor rekening lain juga disertakan,” lanjutnya.
Ia menegaskan PMI bukan hanya penerima bantuan, melainkan sebagai penyalur.
“Ini kita siap bukan menerimanya, (tapi) menyalurkan ke masyarakat. Dan sejarah prinsip PMI memang begitu. Menyalurkan ke masyarakat,” tutup JK.