BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Ancam Pulau Jawa - NTT saat Periode Nataru 2026

merahputih.com • 2 jam yang lalu
Cover Berita

MerahPutih.com - Ancaman cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Warga di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Papua diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dipicu oleh hujan ekstrem.

"(Wilayah) ini akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, antara 300 sampai 500 milimeter per bulan," kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani di kantor Kemendagri, Senin (1/12).

Menurutnya, wilayah-wilayah tersebut memang memiliki tingkat curah hujan tinggi sepanjang tahun. Namun memasuki periode Nataru, intensitas hujan diperkirakan meningkat signifikan.

"Ini yang harus kita waspadai memasuki Nataru, bahwa daerah-daerah yang saya sebutkan tadi itu berpotensi terjadi hujan tinggi hingga sangat tinggi," jelasnya.

Baca juga:

BMKG Coba Kendalikan Cuaca di Langit Sumatra Hingga 3 Desember

Faisal menuturkan, puncak potensi hujan ekstrem selama periode Nataru diperkirakan terjadi mulai akhir Desember, tepatnya pada pekan ketiga.

"Kita waspadai dari 28 Desember hingga 10 Januari. Daerah sekitar Pulau Jawa, seluruh area Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur ini berpotensi mengalami hujan tinggi hingga sangat tinggi," ungkapnya.

Sementara itu, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mulai mematangkan skema pengaturan lalu lintas darurat, khususnya di Pulau Sumatra, menjelang libur Nataru 2026. Langkah ini diambil menyusul kerusakan sejumlah infrastruktur jalan akibat banjir dan longsor dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga:

BMKG Peringatkan Banjir Rob 1 - 10 Desember 2025, Warga Pesisir Jakarta Diminta Siaga

Kepala Korlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan fokus utama pihaknya adalah mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi yang dapat melumpuhkan jalur transportasi vital. Rencana kontingensi disiapkan sebagai strategi penanganan cepat.

"Tentunya nanti langkah-langkah ketika terjadi bencana, ketika terjadi banjir, itu ada langkah-langkah kontingensi, cara bertindak yang sudah kita siapkan," ujarnya.

Polri memprediksi cuaca ekstrem masih berpotensi besar melanda berbagai wilayah Indonesia pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026. Faktor cuaca ini menjadi landasan utama dalam penyusunan strategi pengamanan dan rekayasa lalu lintas.

"Termasuk juga cara bertindak kontingensi, karena di bulan Desember–Januari itu ekstrem cuacanya," kata Agus. (Knu)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
IHSG Naik Kencang, Pasar Tunggu Cut Rate The Fed
• 2 jam yang lalumetrotvnews.com
thumb
thumb
Budaya Literasi untuk Hadapi Era Post Truth
• 10 jam yang lalukumparan.com
thumb
Berhasil disimpan.