Kalender Bali Desember 2025 dan Daftar Hari Penting Umat Hindu yang Perlu Diketahui

Jakarta: Semarak akhir tahun di Pulau Dewata, tak cuma sebatas liburan dan pesta kembang api. Bagi masyarakat Hindu Bali, Desember 2025 menjadi bulan yang sarat akan makna spiritual dengan deretan hari suci (rerainan) yang penting.
 
Memahami Kalender Bali menjadi krusial, tidak hanya bagi umat yang hendak melaksanakan Yadnya (kurban suci), tetapi juga bagi wisatawan yang ingin menyaksikan sisi magis budaya Bali atau sekadar menyesuaikan rencana perjalanan agar tidak mengganggu kekhusyukan ibadah.
 
Melansir data Kalender Bali, bulan Desember 2025 diwarnai oleh sejumlah momentum sakral, mulai dari pemujaan dewi kemakmuran hingga penutupan rangkaian hari raya besar. Berikut jadwal lengkap beserta makna filosofis di balik setiap perayaannya: Jadwal Kalender Bali Desember 2025 1. Buda Wage Langkir (3 Desember 2025) Momen ini merupakan pertemuan antara Saptawara Buda (Rabu) dan Pancawara Wage. Secara filosofis, hari ini dimaknai sebagai waktu penyucian pikiran. Umat Hindu meyakini ini adalah saat yang tepat untuk melakukan Tapa Brata Yoga Semadhi atau meditasi guna mengendalikan hawa nafsu dan pikiran negatif. 2. Purnama Sasih Kenam (4 Desember 2025) Bulan purnama dianggap sebagai hari istimewa di mana Sang Hyang Chandra bersinar penuh. Umat Hindu memanfaatkannya untuk memohon cahaya suci, berkah, dan kesempurnaan hidup kepada Sang Hyang Widhi. Pura-pura besar biasanya akan dipadati umat yang bersembahyang hingga malam hari. 3. Hari Bhatara Sri (5 Desember 2025) Jatuh pada Sukra Umanis, hari ini didedikasikan khusus untuk memuliakan Dewi Sri, manifestasi Tuhan sebagai penguasa kesuburan dan kemakmuran pangan. Bagi masyarakat agraris Bali, ini adalah momen vital untuk menghaturkan syukur atas hasil panen padi dan memohon agar lumbung pangan tetap terjaga.
    4. Anggara Kasih Medangsia (9 Desember 2025) Dikenal juga sebagai Anggara Kasih, hari ini adalah pertemuan antara Anggara (Selasa) dan Kliwon. Ini merupakan hari kasih sayang dalam perspektif spiritual, di mana umat melakukan pembersihan diri untuk mewujudkan kedamaian dan kerukunan antar sesama. 5. Kajeng Keliwon Uwudan (14 Desember 2025) Kajeng Keliwon dipercaya memiliki energi magis yang kuat. Pada momen Uwudan (menjelang bulan mati), umat Hindu menghaturkan sesaji khusus untuk menetralisir kekuatan negatif (Buta Kala) agar tidak mengganggu keharmonisan rumah tangga dan lingkungan desa. 6. Tilem Sasih Kenam (19 Desember 2025) Tilem atau bulan mati adalah waktu utama untuk peleburan kekotoran batin (mala). Jika Purnama adalah memohon cahaya, maka Tilem adalah momen introspeksi diri dan penyucian agar segala kegelapan hati sirna, berganti dengan kesucian menyambut siklus bulan yang baru. 7. Buda Keliwon Pegatuwakan (24 Desember 2025) Bertepatan sehari sebelum Natal, umat Hindu merayakan Pegatuwakan. Ini adalah hari pamungkas dari rangkaian panjang perayaan Galungan dan Kuningan. Secara harfiah, "Pegat" berarti putus atau selesai. Pada hari ini, segala atribut perayaan Galungan dicabut dan disimpan kembali, menandakan kembalinya aktivitas kehidupan sehari-hari secara normal namun dengan jiwa yang telah diperbaharui. 8. Kajeng Keliwon Enyitan (29 Desember 2025) Menutup akhir tahun, Kajeng Keliwon Enyitan (fase setelah bulan mati) kembali hadir sebagai pengingat untuk menjaga keseimbangan antara dunia manusia (Skala) dan dunia tak kasat mata (Niskala) sebelum melangkah ke tahun 2026.

Bagi wisatawan yang berencana berlibur, diharapkan untuk dapat menghormati area-area Pura yang sedang menggelar upacara pada tanggal-tanggal tersebut. Kehadiran upacara adat ini justru menawarkan pengalaman budaya yang sakral nan autentik. (Sultan Rafly Dharmawan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id