Yogyakarta, VIVA – Proyek film Siti Vampire mencuri perhatian dalam gelaran JAFF Market 2025 yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta. Dalam forum yang menghadirkan pelaku industri film dari berbagai negara, tim kreatif di balik proyek ini memanfaatkan momentum untuk memperkenalkan semesta ceritanya sekaligus membuka peluang kolaborasi lintas negara.
Produser Celerina Judisari menyebut kehadiran Siti Vampire di JAFF Market bukan sekadar showcase, tetapi sebuah langkah strategis agar proyek ini mendapat akses lebih besar ke jaringan industri regional dan global. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
“JAFF selalu menjadi titik temu pelaku film Asia Tenggara,” ujar Celerina dalam keterangannya, dikutip Senin 1 Desember 2025.
“Dengan membawa Siti Vampire ke sini, kami ingin menunjukkan bahwa IP atau Intellectual Property (kekayaan intelektual) Indonesia punya ruang besar untuk tumbuh dan berkolaborasi lintas negara,” sambungnya.
Selama sesi diskusi, para kreator memaparkan perjalanan pengembangan cerita, strategi ekspansi IP, serta peluang kerja sama dengan produser, distributor, dan investor dari berbagai negara. Pembahasan tersebut menggambarkan bagaimana Siti Vampire bukan hanya proyek film tunggal, tetapi potensi intellectual property yang dapat berkembang menjadi semesta cerita yang lebih besar di masa mendatang.
Keikutsertaan film ini di JAFF Market juga menambah daftar IP lokal yang mulai mendapat perhatian internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, forum pasar film seperti JAFF Market menjadi tempat penting bagi proyek Indonesia untuk menunjukkan kesiapan bersaing dan menjalin hubungan dengan ekosistem global. Kehadiran Siti Vampire memperkuat optimisme bahwa konten lokal dapat menjadi pemain utama dalam kerja sama kreatif Asia Tenggara.
Siti Vampire sendiri berawal dari serial pendek produksi Viddsee yang meraih respons positif sebelum akhirnya dikembangkan menjadi film layar lebar. Proyek ini digarap oleh Rahabi Mandra sebagai sutradara, dengan skenario ditulis oleh Titien Wattimena, salah satu penulis naskah Indonesia yang dikenal konsisten menghadirkan cerita karakter-driven.
Film ini mengisahkan Siti, seorang gadis biasa yang hidupnya berubah setelah kejadian tak terduga yang menyeretnya ke dunia supernatural modern. Ceritanya memadukan humor, drama emosional, dan unsur fantasi dengan gaya yang ringan namun tetap menyentuh. Pendekatan tersebut membuat Siti Vampire diproyeksikan menjadi tontonan yang dapat dijangkau oleh penonton luas, baik dalam negeri maupun internasional.