Postingan Viral di Media Sosial Bikin Ladang Cabai Milik Petani Dijarah Massal

erabaru.net • 2 jam yang lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Sejumlah petani cabai di Shaanxi, Tiongkok, menyaksikan ladang mereka dijarah oleh orang tak dikenal setelah sebuah unggahan viral di media sosial mengklaim bahwa cabai-cabai tersebut dapat dipetik gratis.

Ternyata seorang pria yang namanya tidak diungkapkan oleh polisi telah mengunggah pesan di media sosial yang menawarkan kesempatan kepada siapa pun untuk memetik cabai sebanyak-banyaknya dari ribuan hektar lahan di sekitar Desa Liujiangou, karena petani yang menanamnya memutuskan untuk memberikannya secara cuma-cuma daripada menjualnya dengan rugi.

“Di Desa Liujiagou, terdapat ribuan hektar lahan cabai. Siapa pun yang memetiknya, dialah pemiliknya,” kata pria dalam video tersebut. “Bos menghabiskan 30.000 yuan hanya untuk menyewa pekerja memetik cabai, tetapi hanya bisa menjualnya seharga 18.000 yuan.”

Video viral itu ternyata palsu. Tidak ada satu pun petani yang memiliki kebun cabai yang luas, melainkan beberapa petani kecil yang menyaksikan pekerjaan mereka dicuri di depan mata mereka. Yang, seorang petani lokal yang telah menanam sekitar 13 hektar cabai, mengatakan kepada CCTV bahwa dia sedang mencari pelanggan untuk hasil panennya, tetapi dia tidak pernah memberi tahu siapa pun bahwa dia memberikan cabai secara gratis.

Yang adalah salah satu orang pertama yang menemukan orang asing di ladangnya, mengisi tas dan peti mereka dengan hasil panennya, dan karena dia tidak dapat berunding dengan mereka, dia menelepon polisi.

Setelah mendengar bahwa cabai-cabai itu sebenarnya tidak gratis untuk dipetik, beberapa orang yang telah melihat video viral tersebut meninggalkan hasil panen mereka dan pergi dengan damai, tetapi yang lain pergi dengan mobil atau skuter mereka, meninggalkan para petani yang menanggung kerugian.

Investigasi mengungkapkan bahwa informasi yang disebarkan melalui video viral di media sosial tersebut adalah rumor. Setelah kejadian tersebut, para petani segera melaporkannya ke polisi, dan penyebar rumor tersebut diidentifikasi serta ditahan. 

Penyebar rumor tersebut ditahan secara administratif selama tujuh hari, dan sejak itu mereka telah mencapai kesepakatan dengan para petani, setuju untuk membayar 5.000 yuan (sekitar Rp 11,7 juta) atas kerugian mereka.

Menariknya, bulan lalu, kami menampilkan kisah yang sangat mirip tentang seorang petani Polandia yang melihat hasil panen kentangnya dicuri oleh orang asing yang telah melihat video viral di media sosial yang mengklaim bahwa kentangnya dapat diambil secara gratis.(yn)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.