Universitas Airlangga (UNAIR) sekali lagi menunjukkan baktinya pada negeri tercinta. Melalui Rumah Sakit Kapal Ksatria Airlangga (RSKKA), tim Rapid Health Assesment RSKKA berlayar menuju Aceh Tamiang untuk membantu korban terdampak bencana banjir dan longsor yang saat ini terjadi di beberapa Wilayah Sumatera.
Ketua LPMB (Lembaga Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan) Prof Hery Purnobasuki MSi PhD mengatakan bahwa hingga saat tim Rapid Health Assessment RSKKA telah berkoordinasi dengan RS UNAIR. Tim tersebut telah mendapatkan klinik sebagai basecamp untuk lokasi rawat jalan hingga rawat inap di Aceh Tamiang.
“Laporan yang kami terima dari tim Aceh menyebut adanya kebutuhan mendesak berupa tenaga dokter umum, perawat, bidan, tenaga gizi, apoteker, kesehatan masyarakat, mahasiswa, serta dukungan logistik. Sehingga kami kirimkan tenaga medis sesuai kebutuhan yang sudah dibekali dengan logistik dan, genset, serta bahan bakar tambahan,” ungkapnya.
Pencegahan Potensi PenyakitDalam penyaluran bantuan medis, Prof Hery menyebut UNAIR berkoordinasi dengan tim dokter yang ada di RSKKA. Pemberian bantuan medis dan obat-obatan akan berfokus pada pencegahan penyakit yang berpotensi muncul dan menyebar akibat bencana banjir sehingga perlu antisipasi dini.
“Penyakit yang kami antisipasi antara lain diare, tifus, kolera, hepatitis yang sering muncul akibat kontaminasi makanan dari air banjir. Lalu leptospirosis (demam tikus) yang ditularkan oleh tikus melalui luka, demam berdarah (DBD) serta malaria dari nyamuk, ada infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan penyakit ruam kulit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof Hery menyebut bahwa meskipun RSKKA masih melaksanakan misi kemanusiaan di lokasi lain, tim RSKKA mengirimkan dokter terlebih dahulu sebagai bentuk respon tanggap darurat. Tim dokter tersebut berangkat melalui jalur udara terlebih dahulu dengan memberikan pelayanan bagi warga terdampak banjir dan longsor Sumatera.
“Harapannya, tim dokter yang dikirim awal ini bisa memetakan kebutuhan, menggambarkan kondisi riil masyarakat terdampak dan sekaligus membantu penanganan kasus trauma korban. RSKKA akan mengambil peran terutama untuk pemulihan sistem pelayanan kesehatan setempat sampai pemulihan menunjukkan tren positif,” ungkapnya.
Saat ini, RSKKA sedang menjalankan Bakti Sulawesi di Pulau Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar (5-11 Desember 2025) dan Pulau Sailus, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (26-29 Desember 2025).




