Polisi telah mengidentifikasi 10 korban tewas kebakaran di gedung kantor Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat yang terjadi pada Selasa (9/12) kemarin.
Karo Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, mengatakan upaya identifikasi ini sudah dilakukan secara cepat. Namun, mereka juga ingin hasilnya tepat.
“Nah, untuk itu prinsipnya di samping cepat adalah ketepatan. Kita sudah cepat ini, sudah maksimal,” ucap Nyoman saat proses penyerahan jenazah di RS Polri, Jaktim pada Rabu (10/12).
Ia tidak bisa memastikan kapan proses identifikasi selesai semua. Namun akan diusahakan sore ini ada jenazah yang teridentifikasi lagi.
“Tinggal nanti rekonsiliasi mudah-mudahan semuanya bisa tepat juga. Seperti itu, bapak-bapak bisa lihat. Jadi, mudah-mudahan seperti tadi, sore mungkin ya (ada jenazah terrekonsiliasi),” tambahnya.
Nyoman mengatakan, identifikasi jenazah kali ini menemui beberapa kesulitan. Katanya, beberapa sidik jari korban sudah melepuh.
“Sebenarnya yang paling mudah (diidentifikasi) adalah sidik jari apalagi orang dewasa. Sidik jari, kemudian gigi, kemudian DNA. DNA itu agak lama dan seterusnya. Nah kita berharap sidik jarinya,” ucap Nyoman.
“Nah begitu sidik jarinya melepuh dan kemudian lepas. Ini rekan-rekan punya sidik jari kulitnya ini ya. Nah itulah kesulitan saat ini,” tambahnya.
Meski begitu, Nyoman menilai identifikasi korban dari kejadian ini relatif mudah. Kini, ia menyebut para personel sudah maksimal dan identifikasi akan dipercepat.
“Tadi malam (teridentifikasi) 2, sekarang 7. Artinya relatif mudah untuk mengidentifikasi. Nah, maka yang intinya adalah kecepatan kita nanti agar jenazah ini tidak rusak,” ucap Nyoman.
“Karena dari sidik jari kemudian tanda-tanda medis yang masih bisa kita lihat dengan lebih jelas itu akan mempercepat. Dan ini tim sudah sampai maksimal,” pungkasnya.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5440254/original/014080000_1765427607-bojan.jpg)



