Diduga Latih AI dengan Cara Ilegal, Google Hadapi Penyelidikan Uni Eropa

idxchannel.com
1 hari lalu
Cover Berita

Google menghadapi penyelidikan antimonopoli Uni Eropa terkait penggunaan konten daring milik penerbit serta video YouTube untuk melatih model AI miliknya.

Diduga Latih AI dengan Cara Ilegal, Google Hadapi Penyelidikan Uni Eropa. Foto: AP.

IDXChannel - Google menghadapi penyelidikan antimonopoli Uni Eropa terkait penggunaan konten daring milik penerbit serta video YouTube untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) miliknya.

Penyelidikan kedua yang dilakukan Komisi Eropa terhadap Google dalam waktu kurang dari sebulan ini menegaskan meningkatnya kekhawatiran atas dominasi Big Tech dalam teknologi baru yang berpotensi menyingkirkan para pesaing. 

Baca Juga:
Google Luncurkan Model AI Gemini 3, Ini Kecanggihannya

Namun, langkah tersebut juga dapat memperuncing ketegangan dengan Amerika Serikat (AS), mengingat undang-undang Uni Eropa yang diadopsi dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi isu sensitif dalam hubungan dengan Washington.

Otoritas persaingan Uni Eropa menyatakan khawatir, Google mungkin menggunakan konten daring penerbit untuk ringkasan berbasis AI yang dikenal sebagai AI Overview, tanpa memberikan kompensasi yang memadai dan tanpa memberi opsi kepada penerbit untuk menolak penggunaan tersebut.

Baca Juga:
Apple dan Google Kirim Notifikasi Soal Ancaman Siber ke Pengguna

"Google mungkin menyalahgunakan posisi dominannya sebagai mesin pencari untuk memberlakukan persyaratan perdagangan yang tidak adil kepada penerbit dengan menggunakan konten daring mereka untuk menyediakan layanan berbasis AI miliknya sendiri," kata Kepala Antimonopoli UE, Teresa Ribera, dilansir Channel News Asia, Rabu (10/12/2025).

Google menolak pengaduan dari para penerbit independen yang diajukan pada Juli lalu, yang memicu penyelidikan Uni Eropa ini.

Baca Juga:
Bos Google Peringatkan Bubble AI, Semua Perusahaan Terancam

"Pengaduan ini berisiko menghambat inovasi di pasar yang semakin kompetitif. Warga Eropa berhak mendapatkan manfaat dari teknologi terbaru dan kami akan terus bekerja sama secara erat dengan industri berita dan kreatif seiring transisi mereka ke era AI," ujar juru bicara Google.

Aliansi Penerbit Independen, Movement for an Open Web, yang anggotanya mencakup pengiklan dan penerbit digital, serta organisasi nirlaba Inggris Foxglove mengkritik Google.

AI Overview merupakan ringkasan yang dihasilkan AI dan muncul di atas tautan tradisional ke laman web yang relevan. Fitur ini ditampilkan kepada pengguna di lebih dari 100 negara. Google mulai menambahkan iklan ke AI Overview sejak Mei lalu.

Kebijakan spam Google juga menjadi sasaran perhatian Uni Eropa setelah adanya penyelidikan yang dipicu oleh para penerbit. Perusahaan tersebut berisiko dikenai denda hingga 10 persen dari pendapatan tahunan globalnya jika terbukti melanggar aturan antimonopoli UE.

Pekan lalu, Komisi Eropa turut meluncurkan penyelidikan terhadap rencana Meta untuk membatasi akses pesaing AI pada sistem pesan WhatsApp, sebuah langkah yang semakin menegaskan ketatnya pengawasan regulasi terhadap perusahaan teknologi raksasa.

(NIA DEVIYANA)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Komisi Reformasi Polri ke Daerah yang Banyak Kasus Polisi untuk Cari Masukan
• 17 jam lalugenpi.co
thumb
Tren Bibir Natural Meningkat, Ini Alasan Perempuan Indonesia Kini Menghindari Bibir Overfilled
• 5 jam laluherstory.co.id
thumb
Ariana Ivy Ajak Anak-anak Indonesia Tidak Takut untuk Bermimpi Lewat Lagu Kuda Ajaib
• 12 jam lalutabloidbintang.com
thumb
BGN Berduka dan Sesalkan Mobil MBG Tabrak Siswa SDN Kalibaru 01 Jakarta Utara
• 13 jam lalukumparan.com
thumb
Mall Aeon Tanjung Barat Dikosongkan Sementara Usai Terbakar
• 7 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.