Jakarta, tvOnenews.com - Inilah fakta-fakta kebakaran gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) lalu.
Ada Puluhan Korban Tewas
Hingga Selasa (9/12/2025), RS Polri telah menerima 22 kantong jenazah dari lokasi kebakaran.
Setelah itu, Tim DVI melakukan pemeriksaan primer dan sekunder untuk mengidentifikasi korban.
Dugaan Penyebab Korban Tewas
RS Polri mengungkapkan dugaan awal penyebab tewasnya puluhan korban dalam tragedi kebakaran gedung Terra Drone.
Dugaan awalnya, yakni kematian puluhan korban akibat banyak menghirup gas karbondioksida (CO₂).
"Kemungkinan karena menghirup gas karbondioksida, CO₂. Pemeriksaan luar menunjukkan indikasi itu," ujar Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan di RS Polri, Selasa (9/12/2025).
Eddy mengatakan, berdasarkan pemeriksaan luar, sebagian besar korban diduga meninggal akibat menghirup gas tersebut saat terjebak di dalam bangunan yang dilalap api.
Ditambah lagi desain bangunan yang memiliki sekat-sekat dan akses keluar yang terbatas membuat korban sangat mungkin terperangkap di sana.
Salah Satu Korban Sedang Hamil Anak Pertama Jelang Melahirkan
Salah satu tewas akibat kebakaran, yakni N sedang hamil anak pertama dan menjelang hari perkiraan lahir (HPL).
Sepupu suami korban, Prasetyo (33), mengatakan keluarga sangat terpukul karena N sangat menantikan kelahiran anak pertamanya.
"Sudah tua usia kandungannya. Kemungkinan Januari itu sudah HPL-nya. Ini anak pertama," kata Prasetyo.
Prasetyo mengatakan N belum mengambil cuti dan masih beraktivitas normal.
Saat kejadian, berdasarkan informasi yang diterimanya, N hendak turun ke lantai satu tapi tidak bisa karena api sudah menyebar.
N sempat mencoba menyelamatkan diri. Akan tetapi, kata dia, asap tebal membuat jalur tangga tidak bisa dilewati.
Enam Saksi Diperiksa Polisi
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra mengatakan enam saksi telah diperiksa, yaitu empat karyawan dan dua orang lainnya yang merupakan bagian HRD di tempat usaha tersebut.
"Kita masih melakukan pemeriksaan. Ada 4 karyawan, 2 HRD. Kita upayakan komunikasi dan memeriksa pemilik gedung atau penanggung jawab perusahaan," kata Roby. (ant/nsi)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5437050/original/012251100_1765195825-Timnas_Indonesia_U-22_vs_Filipina_U-22-7.jpg)