JAKARTA – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan izin penggalangan dana untuk membantu korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pernyataan ini disampaikan Gus Ipul menanggapi maraknya aksi solidaritas dari berbagai pihak, mulai dari artis hingga influencer, yang membuka donasi hingga miliaran rupiah untuk disalurkan ke tiga provinsi terdampak.
“Jadi pada dasarnya siapapun boleh mengumpulkan donasi, perorangan maupun lembaga. Tetapi sebaiknya, sesuai ketentuan, izin dulu,” kata Gus Ipul, Rabu (10/12/2025).
Ia menjelaskan, izin bisa diperoleh dari tingkat kabupaten atau kota, atau dari Kementerian Sosial untuk skala nasional yang mencakup beberapa provinsi. “Sangat mudah izinnya, enggak perlu rumit,” tambahnya.
Gus Ipul menekankan bahwa pelaporan penggunaan sumbangan menjadi aspek paling penting, terutama bila nilainya besar.
“Kalau misalnya Rp500 juta ke bawah, cukup audit internal, tapi laporannya harus diserahkan ke Kementerian Sosial. Kalau di atas Rp500 juta, harus menggunakan auditor bersertifikat untuk melaporkan sumber dan penggunaan dana secara detail,” ujarnya.
Menurutnya, prosedur ini dimaksudkan agar penggunaan dana sumbangan dapat dipertanggungjawabkan dan tidak disalahgunakan.
Meski demikian, Gus Ipul menegaskan bahwa semua pihak tetap boleh membuka donasi untuk korban bencana, dan pihaknya mengapresiasi inisiatif tersebut.
“Siapapun boleh mengumpulkan donasi, perorangan maupun lembaga. Kami sangat mengapresiasi pihak-pihak yang ingin memberikan dukungan, membantu, dan mengumpulkan dana dari masyarakat,” jelasnya.
Original Article
