Bisnis.com, YOGYAKARTA - Kongres Meksiko bersiap mengesahkan tarif impor hingga 50% terhadap produk China yang diusulkan Presiden Claudia Sheinbaum. Langkah itu yang diharapkan dapat melindungi industri domestik sekaligus membuka peluang pelonggaran tarif baja dan aluminium oleh Amerika Serikat.
Melansir Bloomberg pada Rabu (10/12/2025), rancangan undang-undang yang mengatur pengenaan tarif hingga 50% untuk impor dari Asia, khususnya China, telah disetujui oleh komite ekonomi majelis rendah pada Senin (8/12/2025) malam waktu setempat.
Komite juga menetapkan 1 Januari 2026 sebagai tanggal mulai berlakunya tarif tersebut. Selanjutnya, RUU akan dibahas dalam sidang paripurna majelis rendah sebelum diteruskan ke Senat yang diperkirakan memberikan persetujuan pada Kamis.
Pemerintahan Sheinbaum mengajukan proposal ini kepada Kongres sejak 9 September lalu, namun lobi dari negara-negara Asia serta penolakan dari kalangan swasta dan legislatif memperlambat pembahasannya.
Sejumlah produsen yang bergantung pada bahan baku China memperingatkan potensi kenaikan biaya produksi. Sementara itu, sebagian anggota parlemen, termasuk dari partai penguasa, berupaya menghindari konflik dagang dengan kawasan yang dinilai penting bagi diversifikasi perdagangan Meksiko.
Setelah dilakukan peninjauan bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Ekonomi, setidaknya 750 perubahan dilakukan terhadap draf awal. Dari lebih dari 1.400 produk yang semula menjadi sasaran tarif, sekitar 300 produk akhirnya dikecualikan.
Baca Juga
- Trump Ultimatum Tambah Tarif Meksiko 5% Imbas Masalah Pasokan Air
- Suaka Politik Picu Konflik, Peru Akhiri Hubungan Diplomatik dengan Meksiko
- AS Tunda Kenaikan Tarif Meksiko, Negosiasi Dagang Dilanjutkan
Meski begitu, tarif tetap akan mencakup beragam komoditas, mulai dari pakaian dan alas kaki hingga baja, aluminium, serta suku cadang otomotif. Kementerian Keuangan Meksiko memperkirakan kebijakan tersebut akan mendongkrak penerimaan impor hingga 51,9 miliar peso (US$2,8 miliar) pada 2026, atau naik 8,3% dibandingkan 2024.
Harapan Pelonggaran Tarif ASDengan menyelaraskan kebijakan perdagangannya lebih dekat dengan AS, Meksiko meningkatkan hambatan terhadap apa yang disebut pejabat sebagai “persaingan tidak sehat” dari negara-negara Asia.
Langkah pembatasan impor dari China tersebut juga sejalan dengan upaya memperkuat hubungan perdagangan dan manufaktur antara AS, Meksiko, dan Kanada, yang diarahkan membangun kawasan ekonomi yang disebut sebagai “Fortress North America.”
Narasi tersebut memunculkan ekspektasi di kalangan pelaku usaha Meksiko bahwa penerapan tarif terhadap China dapat membuka jalan bagi AS untuk menurunkan pungutan atas baja dan aluminium asal Meksiko, menurut empat sumber yang mengetahui proses negosiasi.
Namun belum jelas apakah potensi pelonggaran itu akan berbentuk penurunan tarif secara menyeluruh untuk semua impor baja, atau melalui pemberian kuota impor bebas tarif, ujar sumber-sumber tersebut yang enggan disebutkan namanya karena pembahasan bersifat tertutup.
Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) menolak memberikan komentar, sementara Departemen Perdagangan AS belum menanggapi permintaan konfirmasi.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari Meksiko menjadi 50% dari sebelumnya 25% pada 3 Juni. Dalam perintah eksekutifnya, Trump menilai tarif lama belum cukup untuk mengembangkan dan melindungi industri dalam negeri AS.
Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard kala itu menyebut kebijakan tersebut sebagai langkah tidak adil, tidak berkelanjutan, dan tidak tepat.




