Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung angkat bicara soal insiden tewasnya pegawai SKK Migas yang menabrak bus Transjakarta saat bersepeda pada Rabu pagi. Pramono menyebut kejadian itu berlangsung di luar jam aman bagi pesepeda.
"Bagi para pesepeda, itu jam 06.30 WIB, jam 06.20 WIB itu sudah selesai. Ini kan kejadiannya 06.20 WIB. Jadi ini sudah di luar jam bersepeda," kata Pramono di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).
Pramono menegaskan tak ingin menyalahkan pihak mana pun. Namun, berdasarkan laporan awal yang ia terima, kecelakaan terjadi karena korban menabrak bagian belakang bus Transjakarta.
"Saya nggak mau menyalahkan siapa pun. Tapi kejadiannya, tadi saya panggil Dirut Transjakarta, almarhum mungkin capek, menabrak dari belakang busnya. Kejadiannya itu," ujarnya.
Sebagai seorang pesepeda, Pramono menyebut dirinya memahami dinamika dan risiko bersepeda di pagi hari. Ia menegaskan pentingnya disiplin waktu dan kewaspadaan, mengingat lalu lintas mulai padat setelah pukul 06.00 WIB.
"Karena saya pesepeda kan, dan saya tahu jam berapa harus selesai. Setelah itu, lalu lintas mulai ramai," terangnya.
Terkait kemungkinan penataan ulang jalur sepeda agar lebih aman dan steril, Pramono menilai persoalannya bukan pada infrastrukturnya, melainkan pada waktu penggunaan jalur.
"Persoalannya sebenarnya bukan di jalur sepeda, persoalannya adalah ini kan sudah bukan jam bersepeda," tegasnya.
Sebelumnya, Vice President (VP) Sekretaris SKK Migas, Hudi Dananjoyo Suryodipuro, meninggal dunia karena kecelakaan pagi ini. Hudi meninggal saat bersepeda di wilayah Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (9/12).
"Inalillahi wainailihi rojiun telah berpulang almarhum pak Hudi eks Kadiv Program dan Komunikasi SKK Migas," bunyi kabar duka yang yang diterima detikcom.
Kabar duka ini juga dibenarkan oleh pihak SKK Migas. Hudi meninggal pukul 06.20 WIB.
"Benar, meninggal tadi pagi sekitar pukul 06.20 WIB kecelakaan. Setiap pagi beliau memang selalu berolahraga sebelum ke kantor," ujar salah satu staf SKK Migas.
(bel/yld)
