Grid.ID – Suasana di gedung Terra Drone, Jakarta Pusat, masih menjadi perhatian warga, sehari setelah kebakaran besar yang merenggut nyawa puluhan karyawan.
Meski api telah padam, kondisi bangunan yang hangus dan bau asap yang masih terasa membuat lokasi itu terus didatangi masyarakat.
Pada Rabu (10/12/2025) siang, sejumlah warga terlihat berhenti di sekitar Jl Letjen Suprapto untuk melihat langsung gedung yang terbakar. Beberapa di antara mereka memarkirkan motor di lajur lambat, sehingga arus lalu lintas di titik tersebut sempat tersendat.
Pagar luar hingga pintu masuk gedung kini telah dipasangi garis polisi. Beberapa petugas berjaga untuk memastikan area tetap steril selama proses penyelidikan berlangsung.
Sisa pecahan kaca dan barang-barang yang hangus juga tampak berserakan, termasuk bagian kaca lantai 6 yang sebelumnya dipecahkan tim pemadam untuk mengevakuasi korban.
Meski tidak ada lagi kobaran api, bangunan tampak gosong dan masih tercium bau asap menyengat. Kondisi inilah yang membuat area sekitar tetap mendapat perhatian publik.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah meninjau langsung kondisi gedung pada hari yang sama. Ia mengatakan pemerintah memberi perhatian besar terhadap tragedi ini, meski Presiden Prabowo Subianto sedang berada di Pakistan.
"Yang pertama, Pak Mensesneg menelepon saya. Yang intinya jangan sampai terulang kembali," kata Tito saat konferensi pers di depan Gedung Terra Drone, Rabu (10/12/2025).
Ia menegaskan bahwa banyaknya korban dalam kejadian tersebut menjadi alasan pemerintah memprioritaskan penanganannya.
"Saya yakin Beliau (Presiden) sangat memberikan atensi. Karena ada jumlah korbannya yang tidak sedikit, 22 orang, itulah nyawa semua," ujarnya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyampaikan bahwa penyidik terus memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap penyebab kebakaran, termasuk dugaan kelalaian.
"Dari pihak Polres Jakarta Pusat, hingga saat ini telah memeriksa sebanyak 7 saksi. 6 adalah karyawan dan 1 adalah warga lingkungan," katanya dalam kesempatan yang sama.
Pihak manajemen perusahaan juga akan diperiksa untuk memastikan standar keselamatan sudah sesuai dengan risiko kegiatan usaha, mengingat di dalam gedung terdapat aktivitas perakitan drone dan penyimpanan baterai.
"Hari ini, kami juga akan memeriksa pihak dari manajemen. Apakah sudah diperhitungkan terkait dengan risiko dari usaha ini," tandas Susatyo.
Kebakaran di gedung Terra Drone terjadi pada Rabu (9/12/2025) pukul 12.43 WIB. Sebanyak 22 orang tewas terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki, yang seluruhnya merupakan karyawan. Sementara itu, 19 orang lainnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. (*)
Artikel Asli



