CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan perkembangan terbaru terkait bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Melalui laporan resmi yang dirilis Rabu (10/12) malam diclaman bnpb.go.id, BNPB menyebutkan bahwa jumlah korban meninggal dunia terus bertambah dan telah mencapai 969 orang.
Dalam laporan yang sama, BNPB juga mengungkapkan bahwa masih ada 252 warga yang berstatus hilang. Upaya pencarian masih berlangsung di sejumlah titik yang terdampak paling parah. Di sisi lain, jumlah korban yang mengalami luka-luka dilaporkan mencapai sekitar 5.000 orang, sebagian besar memerlukan perawatan intensif di fasilitas kesehatan yang masih bisa beroperasi.
Rentetan bencana ini tidak hanya mengakibatkan korban jiwa, tetapi juga memicu kerusakan besar pada permukiman dan infrastruktur publik di tiga provinsi tersebut. BNPB merinci skala kerusakan sebagai berikut:
- 158.000 unit rumah rusak, mulai dari kerusakan ringan hingga total
- 1.200 fasilitas umum rusak, meliputi berbagai bangunan pelayanan masyarakat
- 219 fasilitas kesehatan rusak, termasuk puskesmas dan rumah sakit
- 581 fasilitas pendidikan rusak, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi
- 434 rumah ibadah rusak, mencakup masjid, gereja, dan tempat ibadah lainnya
- 200 gedung perkantoran rusak, mengganggu aktivitas pemerintahan dan pelayanan masyarakat
- 498 jembatan rusak, yang menyebabkan akses antarwilayah terputus dan menghambat proses evakuasi
BNPB menegaskan bahwa data tersebut masih bersifat sementara karena beberapa wilayah terdampak belum sepenuhnya dapat dijangkau. Tim gabungan dari berbagai instansi terus memperluas proses evakuasi, pendataan, serta pemulihan akses transportasi. Kondisi di lapangan juga menghadapi berbagai kendala, mulai dari cuaca yang tidak stabil hingga medan yang sulit ditembus.
Pemerintah daerah bersama BNPB kini memprioritaskan penyelamatan korban, pemulihan fasilitas vital, dan penyediaan bantuan darurat seperti logistik, tenda, air bersih, serta layanan kesehatan. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat kondisi cuaca yang masih fluktuatif.



