Kementerian ESDM akan memutuskan kuota impor bahan bakar minyak (BBM) 2026 SPBU swasta, pekan depan.
IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memutuskan kuota impor bahan bakar minyak (BBM) 2026 SPBU swasta, pekan depan.
"Pekan depan kami Insya Allah bisa mendapatkan opsinya seperti apa,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman, dikutip Kamis (11/12/2025).
Dia menambahkan, dirinya sudah rapat dengan jajaran Direktorat Jenderal Migas untuk merumuskan opsi-opsi ihwal impor BBM untuk SPBU swasta. Nantinya, Laode akan menjabarkan opsi-opsi tersebut kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Kemudian, Menteri Bahlil akan mengambil keputusan untuk menetapkan opsi mana yang diberlakukan dalam hal impor BBM SPBU swasta pada 2026.
"Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah penambahan kuota impor sebesar 10 persen dari kuota impor pada 2025," kata dia.
Kebijakan tersebut sudah diberlakukan pemerintah pada 2025. Dalam pelaksanaannya, sejumlah SPBU swasta, yakni Shell dan BP, kehabisan kuota impor pada pertengahan Agustus 2025, dan SPBU Vivo menyusul pada Oktober 2025.
Solusi yang ditawarkan oleh Kementerian ESDM kepada SPBU swasta yang kehabisan kuota impor adalah melakukan kolaborasi antarbisnis dengan Pertamina Patra Niaga. SPBU swasta kemudian mengimpor menggunakan kuota impor milik Pertamina.
Secara keseluruhan, hingga awal Desember 2025, Pertamina Patra Niaga telah menyalurkan 430 ribu barel minyak kepada tiga SPBU swasta yakni Shell, BP, Vivo.
(Nur Ichsan Yuniarto)





