PENCARIAN terhadap sejumlah santriwati Muhammadiyah Boarding School (MBS) Tahfidzul Qur'an Al Maa'uun yang hanyut dan tenggelam di Sungai Lusi, Desa Kedungjenar, Kabupaten Blora, Jawa Tengah berlanjut. Satu korban ditemukan meninggal dan empat lainnya masih dalam pencarian.
Satu korban meninggal tersebut ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB, Kamis (11/12) dan langsung dibawa ke RSUD R. Soetidjono Blora untuk dilakukan pemeriksaan dan disemayamkan sementara. "Tadi satu korban meninggal ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian," kata Kepala Satuan Reskrim Polresta Blora AKP Zaenul Arifin.
Lokasi penemuan korban santriwati hanyut itu berjarak sekitar 20 meter dari lokasi evakuasi 3 korban selamat, sebelumnya. Hingga Kamis (11/12) jelang sore, ratusan petugas gabungan dari BPBD, SAR, TNI, Polri dan relawan serta warga masih terus melakukan pencarian terhadap 4 santriwati.
Peristiwa nahas itu berawal dari kunjungan sekitar 60 santriwati Muhammadiyah Boarding School (MBS) Tahfidzul Qur'an Al Maa'uun Blora ke rumah salah satu ustaz yang yang berada di bantaran Sungai Lusi atau tidak jauh dari lokasi kejadian, pada Kamis (11/12) sekitar pukul 06.30 WIB. Delapan santri kemudian pergi ke sungai untuk mencari kerang.
"Menurut Ustaz anak-anak memang suka mencari kerang saat sungai mengering, tetapi kejadian itu diluar sepengetahuan ustadz karena air sungai besar," jelas Zaenul Arifin. Beberapa santri lainnya, jelasnya, sudah sempat melarang ketika rekan-rekannya hendak masuk ke sungai.
Kepala Bidang Pelayanan RSUD R. Soetidjono, Farida Laela secara terpisah tiga santri yang sempat hanyut, masih dalam perawatan. Kondisi mereka berangsur-angsur membaik meskipun ada trauma psikologis. (M-1)




