Harga Emas Dunia Menguat usai The Fed Turunkan Suku Bunga

idxchannel.com
23 jam lalu
Cover Berita

Harga emas dunia ditutup naik pada Rabu (10/12/2025) seiring pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Harga Emas Dunia Menguat usai The Fed Turunkan Suku Bunga. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia ditutup naik pada Rabu (10/12/2025) seiring pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed), meski ketidakpastian arah kebijakan tahun depan masih membayangi. Di saat bersamaan, harga perak menembus rekor tertinggi.

Emas spot naik 0,50 persen ke USD4.228,78 per troy ons.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Semringah Usai The Fed Turunkan Suku Bunga

The Fed memangkas suku bunga dalam pemungutan suara yang kembali terbagi, namun mengisyaratkan bakal menahan penurunan lanjutan sambil menunggu sinyal yang lebih jelas terkait pasar tenaga kerja dan inflasi.

“Pelaku pasar emas menyukai hasil hari ini; harganya berada di level tertinggi harian setelah sempat terjadi aksi ambil untung,” ujar analis logam independen, Tai Wong, dikutip Reuters.

Baca Juga:
The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps di Desember, Ketiga Kalinya di 2025

Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik aset tanpa imbal hasil.

Mayoritas pejabat bank sentral AS memperkirakan mereka perlu memangkas suku bunga jangka pendek tahun depan, meski pandangannya terbelah. Sebagian besar menolak pemangkasan apa pun, sementara tiga pejabat justru memproyeksikan kenaikan.

Baca Juga:
Tiga Desa Binaan Bakti BCA Raih Penghargaan Wonderful Indonesia Award 2025

Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan kebijakan suku bunga saat ini cukup siap menghadapi perkembangan ekonomi ke depan, namun ia menolak memberi petunjuk apakah pemangkasan tambahan berada dalam waktu dekat.

“Powell kembali cermat memainkan keseimbangan, mendorong satu pemangkasan suku bunga dari komite yang terbelah dengan tiga suara penentang. Pasar pun reli sepanjang konferensinya. Masih belum jelas apakah emas bisa kembali menembus rekor,” imbuh Wong.

Harga perak spot melonjak ke rekor USD61,85. Sepanjang tahun ini, harga perak sudah meroket 113 persen, ditopang permintaan industri yang meningkat, penurunan stok, serta statusnya sebagai mineral kritis di AS.

“Menurut pandangan kami, kinerja kuat perak mencerminkan aliran dana spekulatif yang masuk ke aset berisiko lebih tinggi setelah emas terkoreksi,” tulis analis SP Angel dalam catatan riset.

Analis SP Angel menambahkan, “Selain arus spekulatif, perak juga mendapat dukungan dari pasar fisik yang ketat setelah terjadi tekanan pasokan pada Oktober.”

Platinum turun 2,4 persen menjadi USD1.654,55, sementara paladium melemah 2 persen ke USD1.475,94. (Aldo Fernando)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
9 Keunggulan Utama AKASO 360
• 10 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Belum Sempat Ketemu 3 Minggu... Pilu Ferry Saat Adiknya Jadi Korban Kebakaran Terra Drone
• 23 jam laludisway.id
thumb
Kapolri Tinjau Pembersihan SD dan Masjid Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
• 18 jam lalutvonenews.com
thumb
Jaga Laut dan Usung Ekonomi Biru, Menteri Trenggono Raih Penghargaan Ini
• 3 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Video Gedung-gedung Tinggi di Hohhot, Mongolia Dalam Terbakar, Laporan Resmi Dipertanyakan karena Diduga Ada Upaya Menutup-nutupi 
• 17 jam laluerabaru.net
Berhasil disimpan.