GenPI.co - Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menyoroti keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Bupati Aceh Selatan Mirwan MS.
Dia menilai keinginan Prabowo Subianto dengan melalui mekanisme Mendagri Tito Karnavian itu menandakan pikiran sentralistik warisan Orde Baru.
“Cara berpikir ini sebetulnya berakar kuat dari latar belakang tentara dan besar pada era Orba,” katanya dikutip dari JPNN, Kamis (11/12).
Dia mengungkapkan cara berpikir sentralistik tersebut sebenarnya bisa diketahui ketika menggelar retret bagi kepala daerah.
Kemudian juga bisa dilihat dari keinginan Prabowo mendorong pelaksanaan Pilkada melalui pemilihan di DPRD atau tak lagi dipilih rakyat.
“Ketika pemilihan kepala daerah melalui DPRD, maka akan menjadikan kepalad aerah di bawah kendali pemerintah pusat,” ucapnya.
Prabowo Subianto sebelumnya meminta supaya Mendagri Tito Karnavian memproses pencopotan Bupati Aceh Selatan Mirwan MS.
Permintaan tersebut muncul karena sikap Mirwan MS yang memilih pergi umrah bersama istri daripada menghadapi bencana di wilayahnya.
Ray mengatakan tindakan Mirwan MS tersebut memang tidak bisa dibenarkan. Sebab umrah ketika daerahnya diterjang bencana.
“Dari aspek mana pun, tidak bisa dibenarkan. Kita kritik bupati, tetapi untuk mencopotnya melalui Mendagri adalah kekeliruan fatal,” ucapnya. (ast/jpnn)
Simak video berikut ini:




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5234789/original/061815800_1748401343-heitinga.jpg)
