Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis data penjualan wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler bulan November lalu sebanyak 74.252 unit, naik 0,32 persen dibanding September yang totalnya 74.014 unit.
Pun dengan retail atau unit dari diler ke konsumen langsung turut mengalami peningkatan 6,1 persen dari 74.720 unit pada September menjadi 79.310 unit bulan lalu. Hasil itu sekaligus membuat November jadi periode bulan penjualan tertinggi sepanjang 2025.
Namun demikian secara akumulasi total penjualan keduanya masih belum menggeliat dibanding 2024. Rentang Januari hingga November tahun ini penyaluran wholesales jumlahnya 710.084 unit atau terkoreksi 9,6 persen dibanding periode serupa 2024 yang bisa 785.917 unit.
Penjualan retail 11 bulan tahun ini mencapai 739.977 unit atau melandai 8,3 persen dibanding 2024 yang perolehannya 807.586 unit. Catatan tersebut agaknya menggambarkan indikasi masih melemahnya pasar otomotif nasional.
Sebelumnya, Gaikindo telah mengumumkan revisi target penjualan kendaraan baru roda empat atau lebih untuk tahun 2025 menjadi 780 ribu unit. Artinya lebih dari 100 ribu unit lebih sedikit dari target yang ditetapkan sebelumnya yakni 900 ribu unit.
"Proyeksi penjualan tahun 2025 sudah direvisi menjadi 780.000 unit," urai Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto dikonfirmasi belum lama ini.
Dasar revisi proyeksi capaian tersebut karena melihat performa penjualan Januari hingga Oktober kemarin lebih rendah 10 persen dibanding 2024. Bahkan penjualan sepanjang 2025 diprediksi jadi yang paling sedikit sejak 5 tahun terakhir.
Kilas balik pada tahun 2020 yang sempat dihantam pandemi Covid-19, membuat angka penjualan anjlok drastis hanya 532 ribu unit alias hampir setengahnya dibanding capaian tahun 2019 yang lebih dari satu juta unit.
Kemudian tahun 2021 penjualan memang terlihat meningkat menjadi 887.202 unit, namun belum sampai pada level satu juta unit. Mulai tahun tersebut muncul program Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).
Setelahnya, penyerapan kendaraan baru di Indonesia seperti menemui titik yang cerah. Pada 2022 perolehannya 1.013.582 unit dan tahun 2023 menjadi 1.005.802 unit, namun 2024 justru kembali melandai dengan catatan 865.723 unit.


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F10%2F48bb84e8e8c2699f20da12c2e2a1f0e6-20251210AGS_3.jpg)

