BMKG: Potensi Bibit Siklon 91S Jadi Badai Tropis Seperti Senyar Kategori Rendah

kumparan.com
19 jam lalu
Cover Berita

BMKG mengimbau masyarakat waspada dan tidak panik menyusul terbentuknya Bibit Siklon 91S di Samudera Hindia barat daya Lampung.

"BMKG menegaskan potensi 91S untuk berkembang menjadi siklon tropis dan memasuki wilayah daratan seperti halnya Siklon Tropis Senyar, berada dalam kategori rendah,” ungkap BMKG dalam pernyataan tertulis, Kamis (11/12).

Belakangan ini perhatian publik tersedot pada pembentukan Bibit Siklon 91S yang berdampak tidak langsung pada peningkatan hujan sedang–lebat di sebagian wilayah Sumatera.

Masyarakat khawatir bibit itu akan 'matang' dan membentuk siklon seperti Senyar yang pada akhir November memicu cuaca ekstrem di Sumatera.

Lebih lanjut BMKG menegaskan 91S akan menjauhi Indonesia. "BMKG memprakirakan 91S akan bergerak ke selatan–barat daya mulai 11 Desember dan menjauhi Indonesia pada 12 Desember,” ujar mereka.

Picu Peningkatan Curah Hujan

Meski potensi 91S berubah menjadi siklon rendah, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tetapi tetap waspada.

Dia mengungkapkan, dinamika atmosfer aktif saat ini memengaruhi intensitas hujan di wilayah Sumatera. Juga 91S berpotensi memicu peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung.

"Masyarakat juga harus waspada adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di Samudera Hindia mulai dari sebelah barat Nias hingga selatan Banten, serta di perairan Selat Sunda bagian selatan," ujar Faisal.

Sedangkan Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengimbau masyarakat terutama di wilayah pesisir barat-selatan Sumatera hingga wilayah Banten, untuk mewaspadai potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Pemerintah daerah melalui BPBD diminta memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir dan gangguan cuaca lainnya. Kolaborasi lintas sektoral yang solid, adalah kunci utama untuk menciptakan keharmonisan antara sistem peringatan dini (early warning) dan tindakan dini (early action).


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jelang Nataru, Pramono Lepas 15 Ton Sembako ke Pulau Seribu
• 20 jam laluidxchannel.com
thumb
Kapolri Tinjau Pengungsian di Aceh Tamiang, Distribusikan Bantuan untuk Masyarakat
• 21 jam laludetik.com
thumb
Denza Bakal Bawa Mobil Berteknologi Terbaru di 2026
• 16 jam lalumedcom.id
thumb
Kurir Sabu Antar Pulau Ricky Eka Dihukum Seumur Hidup, Wirayaksa 15 Tahun Penjara
• 19 jam lalurealita.co
thumb
Krisis Air Bersih Bayangi Korban Banjir Sumbar, Bantuan Terus Dikirim ke Daerah Terisolasi
• 22 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.