FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pelunasan biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2026 tercatat sebagai yang terendah dalam sejarah.
Ini merujuk dari total 16.573 kuota, baru tiga orang yang melunasi biaya—setara 0,01 persen.
Melihat hal ini, Pelunasan biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2026 tentunya memasuki alarm bahaya.
Kondisi memprihatinkan ini tentunya harus segera mendapatkan respon cepat dari Komnas Haji.
Komnas Haji karena dianggap jauh dari pola normal tahun-tahun sebelumnya, terlebih keberangkatan tinggal lima bulan lagi.
Situasi ini membuat kekhawatiran meningkat, karena jamaah haji khusus biasanya justru menjadi kelompok tercepat dalam menyelesaikan pelunasan.
Menyikapi situasi ini, Ketua Komnas Haji, Dr Mustolih Siradj, menegaskan bahwa tren pelunasan tahun ini tidak wajar.
Melihat situasi ini, ia pun dengan tegas mengatakan ini bisa jadi potensi yang menggangu haji.
“Jamaah yang dinyatakan telah melakukan pelunasan biaya haji masih sangat minim, jauh dari kelaziman. Padahal penutupan waktu pelunasan hanya menyisakan dua minggu ke dapan,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip Kamis (11/12/2025).
Untuk haji reguler, dari 201.585 kuota, baru 17.745 jamaah (8,8%) yang melunasi. Beberapa provinsi bahkan belum mencatat satupun jamaah yang menuntaskan pembayaran.
“Situasi semacam ini sangat berbeda dengan masa-masa pelunasan haji pada tahun-tahun sebelumnya yang biasanya jamaah berlomba-lomba cepat melakukan pelunasan. Sehingga tidak berapa lama dari masa pelunasan kuota telah terisi memenuhi target,” tuturnya.
Dan untuk pelunasan haji 2026 sendiri dibuka 24 November–23 Desember 2025, namun per 8 Desember progresnya dinilai sangat memprihatinkan.
Dan dampak dari masalah ini akan merembes ke beberapa hal dalam persiapan termasuk Visa, Dokumen, hingga Layanan Syarikah.
Komnas Haji memperingatkan bahwa keterlambatan pelunasan dapat mengganggu banyak layanan penting, seperti:
- pembuatan paspor
- penerbitan visa
- pengurusan asuransi
- layanan penerbangan dan transportasi
- penerbitan kartu Nusuk
- integrasi data dengan syarikah
(Erfyansyah/fajar)




