Setelah mengakuisisi PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dan mendorong lonjakan harganya sepanjang 2025, keluarga ini kini merambah sektor kripto dan properti.
IDXChannel - Manuver investasi keluarga Hashim Djojohadikusumo di pasar modal kian agresif. Setelah mengakuisisi PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dan mendorong lonjakan harganya sepanjang 2025, keluarga ini kini merambah sektor aset digital kripto dan properti.
Teranyar, PT Arsari Nusa Investama, bagian dari Arsari Group, resmi masuk sebagai pemegang saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), dikutip dari siaran pers Rabu (10/12/2025).
Arsari Group, perusahaan investasi multisektor yang dipimpin Hashim Djojohadikusumo, belum mengungkapkan nilai maupun total saham yang diakuisisi.
“Kami melihat COIN memiliki fondasi kuat serta ekosistem yang lengkap dan paling siap untuk menjadi katalis dalam membangun dan mengembangkan industri aset digital nasional, termasuk aset kripto dengan mengedepankan tata kelola yang baik,” ujar Wakil Direktur Utama dan Direktur Operasional Arsari Group, Aryo P S Djojohadikusumo dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (10/12/2025).
Aryo menjelaskan, masuknya Arsari Grup lantaran memiliki visi yang sejalan dengan COIN beserta entitas anaknya, PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di sektor properti, langkah investasi keluarga Djojohadikusumo tercermin dari rencana Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo untuk mengambil alih hingga 5 persen saham Perintis Triniti Properti (TRIN) pada tahap awal.
TRIN menjelaskan dalam keterangannya kepada BEI bahwa rencana pengalihan 5 persen saham kepada Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo akan mengacu pada harga rata-rata saham TRIN selama periode 1-24 Oktober 2025. Perseroan menyebut kepastian harga transaksi ini masih dalam tahap finalisasi.
Sebelumnya, TRIN telah meneken perjanjian kerja sama dengan Rahayu Saraswati, yang memberikan ruang bagi dirinya atau pihak yang ditunjuk untuk mengambil alih saham dari pengendali TRIN, PT Kunci Daud Indonesia dan PT Intan Investama Internasional, hingga 5 persen pada tahap awal, dengan opsi peningkatan sampai 20 persen.
Dengan bergabungnya Rahayu Saraswati sebagai komisaris utama sekaligus pemegang saham, TRIN menargetkan percepatan berbagai proyek yang tengah dan akan dikembangkan, termasuk penguatan fokus pada rumah tapak, logistik park, dan pusat data.
TRIN juga menegaskan bahwa masuknya Rahayu Saraswati tidak membuat perseroan berada dalam satu grup usaha dengan Solusi Sinergi Digital (WIFI).
Namun demikian, TRIN menyebut kolaborasi ini akan menempatkan perusahaan dalam satu ekosistem yang sama dengan entitas-entitas di bawah Rahayu Saraswati dan keluarga Djojohadikusumo.
Kerja sama tersebut bersifat investasi dan kemitraan strategis sehingga tidak mengubah struktur pengendalian maupun memicu penggabungan grup usaha.
Tanggapan Analis
Founder WH Project, William Hartanto, menilai langkah tersebut memberi dorongan tambahan bagi pasar. “Jadi sentimen positif pastinya,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).
Ia menambahkan, “Ini bukan soal konglomerat lagi, tapi soal sosok terdekat dengan presiden. Tentu sambutan pasar akan lebih meriah,” kata William.
Senada, pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai manuver tersebut mempertebal sentimen positif di pasar.
“Tentunya, hal ini menambah kepercayaan investor dalam ekosistem bisnis di Indonesia. Kita ketahui pada sebelumnya Hashim juga memiliki saham WIFI. Ini mengindikasikan bahwa ekosistem bisnis di Indonesia ini luas dan terbagi dari berbagai sektor,” tutur Michael, Kamis (11/12).
Michael menambahkan bahwa sinyal kolaborasi lintas pelaku usaha juga memberi dorongan bagi persepsi investor. “Kepercayaan Arsari dalam berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha di Indonesia ini memberikan nilai tambah bagi investor-investor di negeri,” katanya.
Secara teknikal, ia melihat pola penguatan yang terbentuk pada saham COIN.
“COIN memiliki pola inverted head and shoulders secara teknikal, diiringi dengan akumulasi foreign yang baik. Memiliki titik support di 4.000-3.800 sebagai neckline, dan target kenaikan hingga di angka 5.500,” ujar Michael.
Ia menambahkan bahwa saham WIFI juga menunjukkan tren serupa. “Senada dengan COIN yang berada di wilayah all-time high (ATH), WIFI memiliki target teknikal hingga ke 5.500,” demikian Michael menutup analisisnya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.



