Sesuai Prediksi! The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Poin, Ini Pertimbangannya

viva.co.id
19 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve atau The Fed resmi memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada Rabu, 10 Desember 2025. Penurunan merupakan ketiga kali dan jadi terakhir di tahun 2025.

Keputusan pemangkasan suku bunga ini sebenarnya sudah diprediksi pasar. CME FedWatch mencatat peluang penurunan mencapai 89 persen sebelum pengumuman resmi dirilis regulator.

Baca Juga :
ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Jadi 5 Persen, Ini Pendorongnya
Bursa Asia Melejit Usai The Fed Pangkas Suku Bunga, Sentimen Pasar Kian Positif

Keputusan The Fed kali ini diambil dengan kondisi data ekonomi yang tidak lengkap akibat penutupan pemerintahan (govement shutdown) AS selama 43 hari. Selama periode itu, sejumlah lembaga pemerintah tidak dapat mengumpulkan data ekonomi penting yang dibutuhkan untuk analisis kebijakan moneter.

Dalam pernyataannya, The Fed menyampaikan beberapa pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pertumbuhan lapangan kerja di AS terus melambat sepanjang tahun dengan tingkat pengangguran yang sempat naik menjadi 4,4 persen pada September 2025.

Ilustrasi berinvestasi.
Photo :
  • http://pakar-investasi.blogspot.com/

Inflasi inti yang sempat menyentuh 2,8 persen turut menjadi pertimbangan utama. Setelah pemangkasan, suku bunga bunga acuan AS berada di kisaran 3,50 persen hingga 3,75 persen. 

“Pasar tenaga kerja terus mendingin secara bertahap… sedikit lebih lambat dari perkiraan kami,” ujar Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers dikutip dari Aljazeera pada Kamis, 11 Desember 2025.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS bahkan mengonfirmasi tidak akan merilis data Oktober karena kurangnya sumber daya untuk mengumpulkan informasi selama shutdown. Akibatnya, The Fed hanya mengandalkan data hingga September untuk menentukan arah kebijakan.

Saat itu, tingkat pengangguran sedikit meningkat menjadi 4,4 persen. Sementara itu, inflasi inti naik menjadi 2,8 persen.

Laporan terbaru pemerintah AS yang dirilis bersamaan pengumuman penuruna suku buka menunjukkan biaya tenaga kerja AS naik 0,8 persen pada kuartal III-2025 atau sedikit di bawah ekspektasi pasar. Data ini semakin menegaskan pasar tenaga kerja berada dalam fase pelemahan moderat.

Managing Director US Macro Forecasting & Analysis di Oxford Economics, Ryan Sweet, menilai ketidakpastian pasar tenaga kerja akan terus membayangi. Kondisi ini membuat perekonomian rentan terhadap guncangan sehingga bank sentral cenderung berhati-hati di tahun 2026. 

"Tantangan yang dihadapi The Fed tahun depan adalah potensi ekspansi tanpa penciptaan lapangan kerja, ketika PDB meningkat tetapi peningkatan lapangan kerja hanya sedikit. Hal ini membuat perekonomian rentan terhadap guncangan karena pasar tenaga kerja adalah benteng utama terhadap resesi," jelas Sweet.

Baca Juga :
Bursa Asia Beragam saat Pengumuman Suku Bunga The Fed Makin Dekat
Bursa Asia Merosot Jelang Keputusan Suku Bunga Acuan The Fed
Rupiah Diproyeksi Melemah Hari Ini, Intip Penjelasan Analis

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pollux Hotels (POLI) Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar, Mayoritas untuk Bayar Utang
• 18 jam lalubisnis.com
thumb
Viral, Pria Diduga ODGJ di Bekasi Ditangkap Usai Coba Curi Mobil
• 12 jam laluidntimes.com
thumb
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspada Hujan Disertai Petir!
• 2 jam laluokezone.com
thumb
Cak Imin Beri Pesan ke Santri Al Khoziny: Kadang-kadang yang Viral yang Benar
• 16 jam lalukumparan.com
thumb
PB ESI Sudah Siapkan Bonus untuk Peraih Medali Emas SEA Games 2025
• 17 jam laluskor.id
Berhasil disimpan.