Industri Panas Bumi Bisa Melaju Jika Eksplorasi Dipercepat

metrotvnews.com
19 jam lalu
Cover Berita

Jakarta: Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menilai industri panas bumi memiliki prospek cerah dalam mendukung pencapaian target pemerintah memperluas kapasitas pembangkit listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034, pemerintah menargetkan perluasan kapasitas pembangkit EBT hingga 76 persen. Total kapasitas pembangkit listrik ditargetkan bertambah 69,5 gigawatt (GW), dengan 42,6 GW berasal dari pembangkit EBT. Panas bumi ditargetkan menyumbang 5,2 GW.

"Panas bumi masih berprospek. Potensi kita 24 GW, namun baru dimanfaatkan sekitar 10 persen atau 2.200-2.300 MW. Masih banyak yang bisa dikembangkan," kata Fabby saat dihubungi, Kamis, 11 November 2025.

Meski potensinya besar, Fabby menilai pengembangan industri panas bumi masih terkendala waktu. Satu proyek pembangkit berkapasitas 100 MW dapat membutuhkan 10-12 tahun hingga beroperasi. Untuk mengejar target 5,2 GW, menurut dia, pemerintah perlu menerapkan pendekatan lebih progresif, terutama pada fase eksplorasi.


Ilustrasi energi baru terbarukan. Foto: dok ICDX
 

Baca Juga :

Kantongi USD3,1 Miliar Komitmen Awal JETP, RI Siap Bangun Proyek Energi Bersih


Pemerintah harus ambil peran besar
Fabby menilai pemerintah harus mengambil peran lebih besar pada fase eksplorasi agar risiko dan biaya yang selama ini menjadi hambatan dapat ditekan. "Kalau punya target besar, pemerintah perlu mengeluarkan dana untuk eksplorasi panas bumi," ujar dia.

Ia menambahkan, pemerintah dapat menunjuk perusahaan global yang mampu melakukan eksplorasi dengan biaya lebih rendah dan risiko kecil. "Yang dilelang kemudian cadangan terbuktinya. Jadi sudah dibor, ditemukan, dan bisa dikembangkan. Kalau dari awal, prosesnya bisa bermasalah dan lama. Pemerintah perlu ke sana, misal pakai Danantara," kata Fabby.

Menurut Fabby, tantangan pengembangan panas bumi telah diketahui pemerintah. "Kalau masalah tadi diselesaikan, panas bumi akan lari lebih kencang," kata dia.

Fabby juga menilai PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memiliki prospek kuat sebagai pengembang panas bumi karena telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dan memiliki cadangan besar. "Perusahaan yang sehat dan angka output energinya sesuai dengan yang mereka kelola," ungkap Fabby.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Polisi Amankan Sopir Mobil SPPG yang Tabrak Sejumlah Siswa SD di Cilincing
• 20 jam lalukompas.tv
thumb
Belasan Sopir Menginap di SPBU Akibat Kelangkaan Solar di Nagekeo
• 8 jam lalutvrinews.com
thumb
Bantu Korban Terdampak Banjir Aceh Tamiang, Gubernur Sulsel Kirim Bantuan Tiga Truk Air Bersih Siap Minum
• 1 jam lalufajar.co.id
thumb
Apa Itu Spinal Neuronavigation? Teknologi Baru untuk Operasi Tulang Belakang
• 1 jam laluviva.co.id
thumb
Tujuh Perenang Indonesia Lolos ke Final Hari Kedua SEA Games 2025, Ada Jason Donovan Yusuf Hingga Siman Sudartawa
• 18 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.