SpaceX milik Elon Musk berencana mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO). Valuasi perusahaan penyedia layanan Starlink ini disebut-sebut bakal mencapai US$ 1,5 triliun atau Rp 25.014 triliun (kurs Rp 16.676 per US$).
“SpaceX berencana mengumpulkan dana jauh lebih besar dari US$ 30 miliar (Rp 500,4 triliun),” kata sumber Bloomberg, dikutip dari Crunchbase, Kamis (11/12).
Merujuk pada laporan Bloomberg, IPO SpaceX bisa terjadi paling cepat pertengahan atau akhir 2026, atau mungkin pada 2027.
Valuasi SpaceX per Oktober mencapai US$ 400 miliar. Pembuat ChatGPT, OpenAI menempati posisi teratas dengan US$ 500 miliar.
Jika SpaceX jadi IPO dan valuasi benar-benar mencapai US$ 1,5 triliun, maka akan menjadi yang terbesar dari sisi nilai perusahaan di Amerika Serikat.
Nilai tertinggi perusahaan Amerika Serikat yang IPO, hingga saat ini masih dipegang oleh IPO Facebook pada 2012 yakni US$ 104 miliar. Rinciannya sebagai berikut:
Sumber: Crunchbase
Akan tetapi, dua startup AI generatif yakni OpenAI dan Anthropic juga dilaporkan mempertimbangkan IPO. Nilainya diperkirakan mencapai ratusan juta dolar AS atau lebih.
OpenAI dilaporkan mengincar valuasi publik hingga US$ 1 triliun jika melakukan IPO tahun depan. Sementara Anthropic saat ini dikabarkan mencari pendanaan baru dengan valuasi swasta lebih dari US$ 300 miliar.
Selain itu, secara global, valuasi perusahaan raksasa minyak dan gas alam Saudi Aramco disebut mencapai US$ 1,7 triliun saat IPO pada 2019, menurut laporan Reuters. Lalu, valuasi Alibaba Group Holdings Ltd. saat IPO di New York Stock Exchange (NYSE) pada 19 September 2014 disebut mencapai US$ 168 miliar.
Jika valuasi SpaceX mencapai US$ 1,5 triliun, maka akan menjadi yang terbesar kedua setelah Saudi Aramco.
SpaceX yang berdiri pada 2002 telah mengumpulkan pendanaan hampor US$ 12 miliar. Investornya termasuk Andreessen Horowitz, Sequoia Capital, Craft Ventures, Valor Equity Partners, dan Founders Fund.
Apa itu SpaceX?Space Exploration Technologies Corporation atau SpaceX adalah perusahaan kedirgantaraan asal Amerika Serikat. Bermarkas di Hawthorne, California, perusahaan berdiri sejak 6 Mei 2002. Elon Musk, miliarder dunia dan pendiri mobil listrik Tesla, menjadi salah satu pemilknya.
Melansir laman Spacex.com, kisah sukses perusahaan dimulai dari pengembangan Falcon 1 pada 2008. Roket dengan bahan bakar cair pertama ini berhasil dibuat untuk tujuan komersial.
Ide utama Musk dalam mendirikan SpaceX adalah agar manusia dapat pergi ke planet Mars dan mendirikan koloni di sana. Ide ini hanya mungkin terjadi jika Musk dapat menurunkan biaya untuk ke luar angkasa.
Itulah mengapa proyek SpaceX fokus pada menciptakan roket yang dapat dipakai berkali-kali, layaknya pesawat terbang. Sedangkan roket luar angkasa saat ini dibuat dengan biaya mahal dan hanya dapat sekali dipakai.
Salah satu proyeknya adalah kendaraan antariksa Dragon. Pesawat ini memiliki kemampuan membawa penumpang hingga tujuh orang ke orbit bumi dan kembali lagi.
Dragon adalah satu-satunya kendaraan antariksa komersial yang berhasil mengirim manusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS. Pesawat ini berhasil menyelesaikan misi pertamanya membawa kargo pada 2012.
Proyek SpaceX terbaru pada tahun lalu adalah membawa astronot ke orbit dan ISS dalam proyek Crew Dragon Demo-2, SpaceX Demo-2. Selain itu ada juga roket Falcon 9. Roket ini adalah generasi terbaru dari keluarga roket Falcon.
Falcon 9 merupakan roket yang bersifat reusable. Konsep dapat dipakai kembali ini adalah terobosan utama yang diperkenalkan oleh SpaceX.
Keberhasilan Falcon-9 dibuktikan pada Mei 2021. Roket ini berhasil meluncurkan 60 satelit internet Starlink menggunakan ke orbit dan merupakan percobaan ke-10 peluncuran dan pendaratan roket menggunakan reusable booster.
Produk terhebat SpaceX saat ini adalah Falcon Heavy roket paling besar dan paling kuat di dunia. Dengan kapasitas sampai 64 ton. Kekuatan mesinnya setara dengan 18 pesawat Boeing-747.
Selain memproduksi roket serta pesawat antariksa, SpaceX memiliki ambisi untuk menjadi yang pertama dapat sampai ke Mars. Proyek ini akan memakai roket bernama Big Falcon Rocket. Elon Musk lebih suka menyebutnya Big F**ing Rocket (BFR)
Tinggi roket tersebut 117 meter dan memiliki kapasitas sampai 100 ton. Selain sebagai wahana ke Mars, roket BFR juga digadang-gadang akan menjadi alat transportasi tercepat di dunia.
Pada 2015, SpaceX memperkenalkan proyek ambisius lainnya bernama Starlink. Ini adalah proyek konstelasi satelit. Idenya adalah memberikan akses internet yang sangat cepat dan murah serta dapat menjangkau seluruh dunia dengan mengorbitkan 42 ribu satelit.




