FAJAR, MAKASSAR – Tiga biro perjalanan umrah di Sulawesi mengungkap dugaan penipuan tiket yang diduga dilakukan seorang pria bernama Muhammad Hafiel Hamal, kelahiran Makassar, 10 Juli 1988.
Lelaki ini kini menjadi buronan karena diduga membawa kabur uang yang nilainya ditaksir mencapai lebih dari Rp5 miliar, bahkan bisa menembus puluhan miliar jika seluruh laporan korban di berbagai daerah ikut dihitung.
Perwakilan tiga travel, masing-masing Travel A, Travel B , dan Travel C, membeberkan kronologi panjang bagaimana mereka tertipu mulai dari Februari hingga akhir tahun ini.
Modus Tiket Umrah: Dari Tiket Bodong hingga Tidak Mengeluarkan Tiket Sama Sekali
Korban dari Travel A menjelaskan, skema penipuan berlangsung sejak 28 Februari. Saat itu, terdapat 30 jemaah umrah yang seluruh biayanya telah dilunasi, dengan total pembayaran sekitar Rp400 juta lebih.
Pada 2 Maret, kelompok kedua berjumlah 50 jemaah, yang telah membayar DP tiket sekitar Rp250 juta. Totalnya mendekati Rp700 juta.
Tidak berhenti di situ, Hafiel juga menerima setoran dari jemaah lain namun uang tersebut tidak pernah disetorkan ke pihak travelnya.
“Awalnya memang pernah berhasil. Beberapa kali kami beli tiket lewat dia dan berangkat. Tapi mulai Februari ini, semuanya runtuh. Uangnya hilang, tiketnya tidak pernah ada,” ujar salah satu korban saat ditemui pada Kamis (11/12/2025).
Travel B mengalami kejadian serupa. Dari 62 calon jemaah, Hafiel hanya memberikan tiket asli untuk rute Makassar–Kuala Lumpur.
Namun, tiket Kuala Lumpur–Jeddah ternyata tiket bodong.
Sementara Travel C juga mengalami kerugian ratusan juta.
Total akumulasi kerugian tiga travel tersebut harus mengluarkan biaya tambahan mulai dari biaya tiket, visa, hotel, konsumsi, dan akomodasi yang hangus diperkirakan menembus Rp5 miliar.
Angka itu belum termasuk biaya tambahan untuk memberangkatkan jemaah kembali dengan dana pribadi para travel agar mereka tetap berangkat dan tidak dirugikan.
Istri Pelaku Ditahan di Balikpapan
Dalam penelusuran korban, Siska, istri Hafiel, diketahui saat ini ditahan di Balikpapan atas kasus penipuan serupa. Ia diduga beroperasi di Kalimantan dengan pola yang hampir sama.
Pada saat di Sulawesi Tenggara, Hafiel bahkan sempat diamankan oleh Polda Sulawesi Tenggara. Namun, ia dilepas kembali dengan alasan pengambilan rekening, dan sejak itu menghilang.
Dugaan kuat beredar bahwa Hafiel sudah membawa kabur uang dari berbagai daerah hingga puluhan miliar rupiah.
Para Travel Minta Pelaku Menyerahkan Diri
Tiga perwakilan travel kini mendorong kasus ini dibuka secara luas agar pelaku segera ditemukan. Mereka berharap pemberitaan dapat membantu upaya pelacakan.
“Kami meminta kepada yang bersangkutan, Muhammad Hafiel Hamal, agar menyerahkan diri sebelum masalah makin berat.” tegas salah satu pemilik travel.
Sementara itu, seluruh jemaah dari tiga travel telah diberangkatkan menggunakan dana pribadi pemilik travel sebagai bentuk tanggung jawab, meski mengakibatkan kerugian semakin besar




