Eko Suwanto Anggarkan Rp100 Juta per Kelurahan untuk Tangani Stunting di Yogya

kumparan.com
15 jam lalu
Cover Berita

Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan, Eko Suwanto, menetapkan alokasi Rp100 juta untuk setiap kelurahan di Kota Yogyakarta guna mendukung program penanganan stunting. Penetapan itu sesuai pembahasan rancangan APBD dan akan disalurkan mulai 2026.

"Bismillah tahun 2026, kita alokasikan anggaran Rp100 juta rupiah bagi setiap kelurahan di Kota Yogyakarta. Totalnya Rp4,5 miliar rupiah. Anggaran ini 100 persen untuk mengatasi stunting. Bisa dengan memberikan makanan sehat bagi balita, ibu hamil, dan calon pengantin yang memerlukan perhatian," kata Eko dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12).

Dalam dialog bersama PKK, TPK, dan LPMK di Kelurahan Tegalpanggung, Danurejan, Eko menyebut penanganan stunting perlu dimulai dari keluarga dan lingkungan. Ia menyoroti pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak, kebersihan rumah, serta perlindungan balita dari paparan asap rokok.

"Penting pastikan tiap keluarga peduli tumbuh kembang anak. Perlu juga dijalankan penguatan bank sampah sebagai upaya vital untuk menjaga lingkungan tetap higienis dan sehat,” lanjunya.

Menurut Eko, penanganan stunting tak cukup dengan nutrisi, melainkan harus didukung infrastruktur yang baik bagi lingkungan. Ia menyinggung aspek pelayanan publik seperti ruang terbuka hijau, air bersih, dan kualitas udara yang menurutnya terkait dengan kesehatan anak.

Lebih lanjut, ia meminta Tim Pendamping Keluarga untuk memantau penyaluran bantuan stunting. "Ke depan, kita dorong adanya partisipasi masyarakat dengan gotong royong," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Agus Riyanto, dan Kepala Puskesmas Danurejan, Dewi Widyawati, memberikan sejumlah paparan di hadapan kader PKK, penerima PMT Dana Keistimewaan TPK, dan LPMK di Tegalpanggung. Dewi menekankan pentingnya pemeriksaan balita di Posyandu secara rutin untuk memantau perkembangan anak.

"Program percepatan penanganan stunting jadi fokus perhatian, kalau ada balita gizi kurang memang perlu intervensi pemenuhan gizinya, termasuk untuk ibu hamil juga calon pengantin. Soal hidup sehat, jangan lupa ada bahaya bakteri e-coli kalau gunakan air sumur di Yogyakarta untuk minum. Masak air dengan benar agar tidak terkena infeksi penyakit diare yang bisa sebabkan kasus berulang balita kena penyakit, mari peduli keseharian balita kita," ujar Dewi.

Sementara itu, Lurah Tegalpanggung, Ikhwan, menyatakan akan terus mengajak warga agar semakin peduli dengan percepatan penurunan stunting.

"Alokasi dana percepatan penurunan stunting bermanfaat sekali. Kami berharap bisa penuhi gizi penerima manfaat. Kita upayakan juga penyediaan lele juga telur dipenuhi dari usaha warga sendiri, dikelola oleh warga lewat koperasi merah putih, misalnya," tegas Ikhwan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Piala Dunia 2026: Iran dan Mesir Tolak Pertandingan Bertema LGBTQ+
• 16 jam lalugenpi.co
thumb
Putin kepada Prabowo: Rusia Siap Bantu Indonesia Bangun PLTN dan Perkuat Kerja Sama Strategis
• 23 jam lalumatamata.com
thumb
Mahalini Ngaku Langsung Bisa Berdiri hingga Jalan Kaki Usai Melahirkan
• 19 jam laluinsertlive.com
thumb
Antara Toleransi dan Batas Aqidah: Mencari Titik Temu di Tengah Polemik “Natal Bersama” Negara
• 7 jam lalurepublika.co.id
thumb
Indonesia Kembali Mendulang Medali Emas SEA Games lewat Atlet MTB Rendy Varera
• 18 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.