Surabaya, Jatim (ANTARA) - PT PAL Indonesia mendorong penguatan industri galangan kapal nasional demi menciptakan efek positif berganda bagi perekonomian Indonesia.
"Kebutuhan armada nasional terus meningkat dan untuk menjawab itu dibutuhkan dorongan kebijakan yang mampu menghidupkan produktivitas industri galangan dalam negeri," kata Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod di Surabaya, Jatim, Kamis.
Kaharuddin menuturkan kebutuhan armada kapal dalam 10 tahun ke depan sangat tinggi untuk mendukung ketahanan energi, pangan serta teritorial.
Peluang tersebut, kata dia, seharusnya dapat ditangkap dan dimanfaatkan oleh industri galangan kapal dalam negeri.
Di sisi lain, perlu adanya dukungan kebijakan yang berkesinambungan untuk mampu menghidupkan produktivitas industri galangan dalam negeri.
Menurutnya, salah satu bentuk dukungan kebijakan yang dapat diberikan kepada industri galangan kapal nasional adalah melalui kepastian order.
Kaharuddin pun memastikan kesiapan PAL dalam mengambil peran sebagai lead integrator galangan nasional dengan dibarengi oleh dukungan kebijakan yang berkesinambungan.
"Ketika order tetap terjaga, ekosistem industri turunannya ikut bergerak. Dampaknya tidak hanya pada sektor pertahanan, tetapi juga pada pergerakan ekonomi yang bersifat eksponensial," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty menekankan pentingnya transformasi industri pertahanan maritim berjalan sesuai tujuan Indonesia yang saat ini sedang menuju kemandirian pertahanan 2029.
"Kehadiran Komisi VII DPR di PT PAL dan industri pertahanan strategis untuk memastikan transformasi industri pertahanan maritim berjalan sesuai road map-nya," kata Evita.
"Kebutuhan armada nasional terus meningkat dan untuk menjawab itu dibutuhkan dorongan kebijakan yang mampu menghidupkan produktivitas industri galangan dalam negeri," kata Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod di Surabaya, Jatim, Kamis.
Kaharuddin menuturkan kebutuhan armada kapal dalam 10 tahun ke depan sangat tinggi untuk mendukung ketahanan energi, pangan serta teritorial.
Peluang tersebut, kata dia, seharusnya dapat ditangkap dan dimanfaatkan oleh industri galangan kapal dalam negeri.
Di sisi lain, perlu adanya dukungan kebijakan yang berkesinambungan untuk mampu menghidupkan produktivitas industri galangan dalam negeri.
Menurutnya, salah satu bentuk dukungan kebijakan yang dapat diberikan kepada industri galangan kapal nasional adalah melalui kepastian order.
Kaharuddin pun memastikan kesiapan PAL dalam mengambil peran sebagai lead integrator galangan nasional dengan dibarengi oleh dukungan kebijakan yang berkesinambungan.
"Ketika order tetap terjaga, ekosistem industri turunannya ikut bergerak. Dampaknya tidak hanya pada sektor pertahanan, tetapi juga pada pergerakan ekonomi yang bersifat eksponensial," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty menekankan pentingnya transformasi industri pertahanan maritim berjalan sesuai tujuan Indonesia yang saat ini sedang menuju kemandirian pertahanan 2029.
"Kehadiran Komisi VII DPR di PT PAL dan industri pertahanan strategis untuk memastikan transformasi industri pertahanan maritim berjalan sesuai road map-nya," kata Evita.


